Sukses

Selfie di Gedung Tinggi, Wanita Ini Tewas Terjatuh dari Lantai 27

Wanita bernama Sandra Manuela Da Costa Macedo ini tewas usai terjatuh dari lantai 27 saat sedang mengambil foto selfie.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi selfie berujung maut kembali terjadi. Kali ini peristiwa mengenaskan tersebut terjadi di Panama City, Florida, Amerika Serikat.

Dikutip dari Metro, Jumat (19/10/2018), seorang wanita bernama Sandra Manuela Da Costa Macedo tewas usai terjatuh dari lantai 27 sebuah gedung.

Menurut penuturan saksi, Sandra terjatuh saat sedang berupaya mengambil foto selfie.

Nahasnya, peristiwa tersebut berhasil terekam oleh seorang pekerja konstruksi di seberang gedung tempat Sandra terjatuh.

Bahkan, vdeo detik-detik terjatuhnya wanita berumur 44 tahun ini beredar di internet.

Berdasarkan penuturannya, dia mengambil video tersebut karena takut Sandra akan terjatuh.

Saksi lain mengungkap, saat terjatuh wanita asal Portugal tersebut masih memegang tongkat selfie-nya.

Polisi setempat memperkirakan Sandra terjatuh karena terpaan angin. Jadi, dia tidak dapat menjaga keseimbangannya begitu tiba-tiba terkena embusan angin yang cukup kencang usai mengambil beberapa foto di balkon.

Sebelum peristiwa itu terjadi, sejumlah pekerja konstruksi sudah memperingatkan Sandra untuk berhati-hati.

Namun, dia kemungkinan tidak mendengar hingga memutuskan duduk di pinggir balkon sebelum akhirnya terjatuh. 

Usai peristiwa tragis tersebut, pemadam kebakaran Panama City langsung mengeluarkan imbauan di Twitter agar seseorang lebih berhati-hati saat ingin mengambil foto selfie.

"Jangan membahayakan dirimu untuk sekadar selfie. Lebih penting kehilangan beberapa menit dari hidupmu ketimbang kehilangan hidup dalam hitungan menit," tulis imbauan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Duh, Ratusan Orang di Dunia Tewas Akibat Selfie

Untuk informasi, dalam beberapa tahun terakhir, kasus selfie yang berujung dengan kematian terus terjadi.

Terbaru, studi dari India Institute of Medical Science menemukan ratusan kasus selfie berujung maut ternyata mencapai ratusan, tepatnya 259 orang.

Seperti dikutip dari CNN, Senin (8/10/2018), seluruh kasus itu ditemukan dalam kurun waktu enam tahun, mulai dari 2011 hingga 2017.

Dalam studi disebutkan India menjadi negara dengan kasus selfie berujung maut terbanyak saat ini, yakni 159 kasus.

Setelah India, ada Rusia, Amerika Serikat dan Pakistan. Kebanyakan korban tersebut ternyata pria dengan persentase 72 persen dari total keseluruhan korban dan berusia di bawah 30 tahun.

Lantas, mengapa korban pria lebih banyak, mengingat wanita lebih dianggap lebih sering melakukan selfie?

Dalam studi ini, disebutkan pria ternyata lebih berani mengambil risiko saat berswafoto untuk menghasilkan foto yang dramatis.

"Alasan ini mendukung temuan bahwa kecelakaan dan kematian akibat selfie lebih banyak terjadi pada pria," tulis para peneliti. Para peneliti juga mengungkap sejumlah penyebab kematian akibat selfie yang dilakukan. 

3 dari 3 halaman

Penyebab Kematian di Kasus Selfie Berujung Maut

Berada di posisi pertama, banyak kematian akibat selfie diketahui ternyata berasal karena korban tenggelam. Peristiwa ini biasanya terjadi korban mengambil selfie di pinggir laut atau di atas kapal.

Penyebab kedua yang masuk dalam daftar karena transportasi. Ternyata, tidak sedikit korban meninggal karena berupaya mengambil gambar yang berhubungan dengan kendaraan bergerak. Salah satunya adalah mengambil foto di depan kereta yang berjalan.

Kematian akibat selife yang berhubungan dengan api dan jatuh dari ketinggian berada di urutan ketiga. Sementara penyebab kematian lain terjadi karena korban ingin mengambil foto selfie dengan hewan berbahaya.

Khusus di Amerika Serikat, kebanyakan selfie yang berujung kematian berkaitan dengan senjata api. Laporan menyebut banyak orang yang tidak sengaja menembak dirinya sendiri saat sedang berpose dengan senjata.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.