Sukses

Junjung Anti-Kekerasan di Internet, Pria Ini Malah Dibunuh Secara Tragis

Seorang blogger sekaligus ahli keamanan siber asal Jepang menjadi korban penikaman seseorang setelah menjadi pembicara anti-kekerasan di dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ahli "dark web" sekaligus blogger terkemuka asal Jepang Kenichiro Okamoto, menjadi korban penikaman oleh pengguna internet yang tidak 'sepaham' dengannya.

Kejadian tersebut ditengarai terjadi setelah Okamoto menjadi pembicara tentang anti-kekerasan.

Mengutip laman Telegraph, Jumat (29/6/2018), kejadian bermula saat Okamoto dilaporkan dibuntuti hingga toilet di distrik Chuo, kota Fukuoka, barat daya Jepang, pada minggu malam.

Pekerja di kantor konsultan keamanan siber itu pun belakangan ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk di sekitar dada dan lehernya.

Beberapa jam kemudian, seorang pria berumur 40 tahunan menyerahkan diri ke polisi dan mengakui dirinya melakukan pembunuhan di Chou Ward.

Tidak hanya itu, sebuah pisau berlumuran darah ditemukan di dalam tas yang dibawa oleh tersangka pembunuh Okamoto.

Berdasarkan laporan media lokal, tersangka merupakan orang yang dikenal sebagai "hikikomori".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hikikomori

Hikikomori adalah orang yang menutup diri dari masyarakat dan hanya berkomunikasi melalui komputer mereka. Di Jepang, kelompok ini berjumlah sekitar setengah juta orang.

Tersangka dilaporkan pernah terlibat perselisihan di dunia maya. Dia juga diyakini pernah berselisih paham dengan korban di internet.

Okamoto sendiri dikenal dengan username Hagex di internet. Dia merupakan ahli keamanan siber sekaligus blogger yang sempat berselisih paham dengan pengguna internet lainnya.

Okamoto sebelum ditikam sempat menjadi pembicara di Fukuoka terkait dengan pengalamannya menangani kekerasan di dunia maya.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.