Sukses

Fenomena Sains Ini Bisa Sebabkan Bumi Kiamat, Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta Selama beberapa tahun terakhir, sudah banyak prediksi soal Bumi yang bakal kiamat karena fenomena sains terbaliknya medan magnet di Kutub Utara dan Selatan.

Menurut teori yang melatarbelakangi prediksi tersebut, dua kutub Bumi yakni Kutub Selatan dan Kutub Utara bakal terbalik. 

Pada hari itu, matahari diprediksi akan padam dan semua bintang di luar angkasa bakal berjatuhan ke Bumi.

Pertanyaannya, benarkah kiamat terjadi hanya karena medan magnet Bumi terbalik? Meski soal kiamat adalah urusan Tuhan, para peneliti membenarkan bahwa terjadi pelemahan pada satu-satunya perisai Bumi itu.

Dilansir Metro, Kamis (24/5/2018), peneliti mengklaim bahwa anomali aneh luar angkasa yang disebut dengan South Atlantic Anomaly yang membentang dari Chile hingga Zimbabwe, telah melemahkan medan magnet Bumi yang selama ini menjadi perisai dari radiasi matahari.

Namun, proses pembalikan tersebut akhirnya tidak terjadi meski sempat membuat para peneliti cemas. Temuan peneliti itu telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).

Untuk lebih memahami apakah proses pelemahan itu yang menyebabkan hampir terjadinya pembalikan medan magnet, mereka membuat simulasi dua pergeseran geomagnetik 'terbaru'.

Mereka meneliti dua pergeseran geomagnetik Laschamp dan Mono Lake yang berlangsung kira-kira 41.000 dan 30.000 tahun yang lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Penelitian

Dari penelitian itu, mereka menemukan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut memang melemahkan medan magnet Bumi, tetapi tidak sampai menyebabkannya terbalik.

Sementara itu, terakhir kali polaritas Bumi terbalik adalah 780.000 tahun yang lalu, ketika proses yang disebut dengan pembalikan geomagnetik terjadi.

"Ada spekulasi bahwa kutub magnet Bumi akan mengalami pembalikan atau pergeseran. Namun, dengan mempelajari dua peristiwa pergeseran terbaru itu, kami menemukan tidak ada kemiripannya dengan perubahan saat ini," jelas Richard Holme, profesor geomagnetik di University of Liverpool.

"Oleh karena itu, tidak ada kemungkinan bahwa peristiwa Kutub Selatan dan Kutub Utara terbalik akan terjadi," tambah dia.

Menurut Holme, penelitian mereka malah menemukan hal menarik yaitu pelemahan medan magnet yang sekarang sedang terjadi akan pulih dengan sendirinya.

Jadi, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kita 'mungkin' tidak akan melihat Kutub Selatan dan Kutub Utara terbalik.

Reporter: Sugiono

Sumber: Dream.co.id

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.