Sukses

APJII Cari Miss Internet Indonesia 2018, Siap Tayang di Vidio.com

APJII bersiap menggelar ajang pemilihan Miss Internet 2018 yang akan dihelat di Indonesia Convention Exhibition pada 3 November 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersiap menggelar ajang pemilihan Miss Internet 2018. Pemilihan yang diadakan untuk kali kedua ini akan dihelat di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Serpong, Tangerang, Banten pada 3 November 2018.

Menurut Ketua APJII, Jamalul Izza, pemenang terpilih dari ajang pemilihan ini memiliki tugas untuk memberikan edukasi cara memanfaatkan teknologi internet dengan lebih baik dan cerdas.

"Melalui tema yang diusung dalam pemilihan tahun ini, yakni Internet Kreatif BERSAMA (Bersih, Selektif, Aman), kami ingin menujukkan internet itu fleksibel. Maksudnya, meski internet bebas diakses tapi tetap ada etika dalam penggunaannya," ujarnya saat konferensi pers Miss Internet Indonesia 2018 di Serpong, Banten, Rabu (10/1/2018).

Senada dengan Jamalul, Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi Soemartono, mengatakan dunia internet saat ini sedang mengkhawatirkan. Hal itu dapat dilihat dari beredarnya hoax dan media sosial yang disalahgunakan.

"Hal itu yang menjadi program inti dari Miss Internet Indonesia, yakni menyosialisasikan cara memanfaatkan internet dengan baik dan bersih, termasuk soal konten di dalamnya," tuturnya menjelaskan.

Lebih lanjut ia menuturkan, program ini tak akan selesai begitu saja setelah pemenangnya terpilih. Henri menuturkan, peserta yang berhasil masuk tiga besar di tiap wilayah tetap akan diikutsertakan dalam sosialisasi mengenai internet sehat.

"Karena ini program berkelanjutan, jadi para peserta yang berhasil masuk di urutan tiga besar turut diajak untuk melakukan sosialisasi di wilayahnya. Kalau ada 12 wilayah, berarti ada 36 peserta yang siap membantu," tuturnya.

Turut hadir dalam konferensi pers adalah Miss Internet Indonesia 2017, Marsya Gusman. Ia menuturkan, ajang ini memungkinkan dirinya untuk menimba ilmu dan pengalaman di sejumlah hal, khususnya internet.

"Saya mendapat banyak ilmu dan dapat mengunjungi ke beberapa wilayah di Indonesia untuk menyosialisasikan soal internet. Ajang ini juga berbeda, karena memang khusus membahas soal isu-isu internet," ujarnya.

Sekadar informasi, ajang Miss Internet sendiri sebelumnya digelar oleh APJII cabang Bali sejak 2013. Setelah berhasil menuai kesuksesan, ajang ini pun digelar secara nasional mulai tahun lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Syarat Menjadi Miss Internet Indonesia

Nantinya, pencarian finalis Miss Internet tiap wilayah akan dihelat di 12 kota daerah APJII. Akan ada pula roadshow yang diadakan dari awal September hingga Oktober 2018.

Roadshow tersebut akan dilakukan pertama kali di Medan dan Batam, lalu berlanjut ke Balikpapan, Lampung, Bali, Pekanbaru, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bandung,dan berakhir di Jakarta dan Banten.

Seleksi penyisihan Miss Internet 2018 seluruhnya akan dilakukan dengan metode online. Para pendaftar cukup mengunggah video blog (vlog) di Vidio.com melalui kanal yang sudah disiapkan khusus untuk Miss Internet 2018.

"Syaratnya, harus wanita Indonesia dengan usia 17-25 tahun. Namun, untuk wanita dengan usia 17 tahun ada syarat khusus bahwa ia telah lulus SMA," tutur Martha D. Silalahi, Principal Jingga PR & Media Firm, selaku co-promotor Miss Internet Indonesia 2018.

Peserta juga tak harus seorang yang benar-benar memahami teknologi, tapi setidaknya bukan seorang gagap teknologi (gaptek). Ia juga harus menguasai bahasa asing, setidaknya bahasa inggris pasif sebab banyak istilah teknologi yang memakai bahasa itu.

Setelah itu, vlog yang diunggah akan diseleksi di tiap daerah hingga terpilih 50 kontestan. Lalu, para kontestan akan berlomba di masing-masing daerah dan dua kontestan terpilih di tiap daerah akan mengikuti Grand Finale Miss Internet Indonesia 2018 yang akan disiarkan secara langsung di Vidio.com.

(Dam/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.