Sukses

Anti Lemot dan Hemat Data, LinkedIn Lite Hadir di Indonesia

LinkedIn hadirkan aplikasi dan laman web versi ringan LinkedIn di Indonesia dan 59 negara lainnya membuat akses anti lemot dan hemat data.

Liputan6.com, Jakarta - Jejaring sosial profesional LinkedIn kini hadir dalam versi ringan alias lite. Per 4 Agustus 2017, aplikasi LinkedIn Lite sudah bisa diakses di 60 negara. Sebelumnya, LinkedIn Lite baru hadir di India.

Dalam keterangan pers LinkedIn yang diterima Tekno Liputan6.com, Sabtu (5/8/2017), negara-negara yang kebagian LinkedIn Lite termasuk negara kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Versi ringan LinkedIn ini menghadirkan pengalaman pengguna yang cepat dan sederhana sehingga mampu merangkul lebih banyak profesional dan pelajar di dunia untuk terhubung ke kesempatan karier.

LinkedIn Lite bisa diakses melalui web serta aplikasi Android. Meski versi ringan, LinkedIn Lite menawarkan fitur-fitur utama seperti newsfeed, profil, jaringan, pesan, dan notifikasi.

Disebutkan pula, LinkedIn Lite dapat diakses melalui web browser dari hampir semua perangkat seluler dengan kemampuan internet yang tersedia di pasaran saat ini, termasuk jaringan 2G. Versi ringan LinkedIn ini pun hanya berukuran kurang dari 1Mb sehingga bisa memangkas konsumsi data hingga 80 persen dibanding LinkedIn.

Country Manager and Head of Product LinkedIn India Akshay Khotari mengatakan, akses ke peluang ekonomi mendapat tantangan yang besar, yakni kesediaan teknologi dan konektivitas internet yang baik.

"Kami sadar, sebesar apapun manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk, akan percuma jika tidak dapat diakses dan digunakan. Atas dasar inilah kami mengembangkan LinkedIn Lite," kata Khotari dalam keterangan pers.

Di India, kehadiran LinkedIn Lite membuat perubahan signifikan. Selain akses yang lebih cepat, jumlah lamaran pekerjaan melalui ponsel pun meningkat. Bahkan, lebih dari setengah anggota baru LinkedIn mendaftarkan diri mereka dari ponsel.

Sekadar informasi, LinkedIn kini memiliki lebih dari 118 juta anggota di Asia Pasifik, dan lebih dari 22 juta anggotanya tersebut berasal dari Asia Tenggara. Indonesia menyumbang jumlah pengguna yang cukup terbesar di Asia Tenggara, yakni 8 juta pengguna.

(Tin/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.