Sukses

Bangun dari Mati Suri, Ponsel Motorola Siap Diproduksi di Banten

Secata total, jika ditambah kapasitas produksi smartphone Moto, Lenovo menargetkan dapat memproduksi 2-2,5 juta smartphone di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Lenovo Group mengukuhkan komitmennya untuk mendukung aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Setelah sebelumnya memproduksi smartphone merek Lenovo di Indonesia, perusahaan kini melakukan hal serupa untuk anak usahanya, Motorola Mobility.

Jajaran smartphone Motorola atau Moto akan mulai diproduksi di Serang, Banten, melalui kerjasama dengan mitra pabrikan lokal PT Tridharma Kencana (TDK). Pabrikan ini sudah berkolaborasi dengan Lenovo untuk memproduksi smartphone merek Lenovo sejak akhir 2015.

Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, Adrie R Suhadi mengatakan kehadiran fasilitas pabrikasi ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang Lenovo dan menunjukkan betapa besarnya potensi pasar di Indonesia .

"Selain TKDN, kami juga melakukan berbagai investasi lain seperti pada SDM (Sumber Daya Manusia), pemasaran produk, hingga mengembangkan industri kreatif lokal, yaitu developer," jelas Adrie di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Fasilitas pabrikasi Moto di Indonesia memiliki 2 lini produksi smartphone untuk segmen mid-end dan high-end dengan kapasitas produksi 90 ribu per bulan. Sedangkan kapasitas produksi untuk low-end antara 75 ribu-150 ribu per bulan.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Press Conference Motorola terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Kamis (20/10/2016). (Liputan6.com/Andina Librianty)
Secata total, jika ditambah dengan kapasitas produksi smartphone Moto, Lenovo Group menargetkan dapat memproduksi 2-2,5 juta smartphone di Indonesia setiap tahun. Sedangkan target kapasitas produksi untuk merek Lenovo saja sebanyak 1,5 juta per tahun.

Pada kesempatan sama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyambut baik langkah Lenovo Group. Ia berharap, Lenovo dan para vendor smartphone lain yang mengikuti aturan TKDN dapat membuat smartphone 4G LTE semakin terjangkau.

"Kita berharap semakin lama tentu harganya semakin terjangkau, kalau bisa sekitar Rp 400 sampai 500 ribuan. Harapannya itu semua bisa terjadi pada 2019," ungkapnya.

(Din/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini