Sukses

Jack Ma Ditawari Pekerjaan Jadi Penasihat e-Commerce Indonesia

Pemerintah Indonesia mengajak Jack Ma untuk menjadi penasihat dalam steering commitee peta jalan e-Commerce.

Liputan6.com, Hangzhou - Seperti diwartakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok. Dalam kunjungan itu, Jokowi bertemu dengan beberapa petinggi perusahaan asal negeri Tirai Bambu itu, salah satunya adalah CEO Alibaba Jack Ma.

Pertemuan dengan Jack Ma tersebut memiliki beberapa agenda. Selain meninjau sejumlah portofolio layanan sekaligus melihat suasana kerja e-commerce terbesar di Tiongkok itu, pemerintah juga mengajak Jack Ma menjadi penasihat bisnis digital Tanah Air.

Salah satu orang terkaya di Tiongkok itu diundang menjadi salah satu penasihat dalam steering commitee roadmap e-commerce. Sebagai informasi, nantinya peta jalan e-Commerce ini berisi inisiatif yang akan diadopsi pemerintah Indonesia.

Pelaksanaan inisiatif tersebut akan dilakukan melalui struktur kerja yang di dalamnya terdapat tim pengarah atau steering commitee. Tim pengarah tersebut terdiri dari para menteri dan ketua atau kepala lembaga.

"Para tokoh sukses di dunia diharapkan dapat membantu menyukseskan roadmap e-commerce melalui pengalaman-pengalamannya," ujar Rudiantara dalam keterangan tertulis yang diterima tim Tekno Liputan6.com, Selasa (7/9/2016).

Ajakan tersebut juga ditanggapi secara positif oleh Jack Ma. Melalui akun resmi Twitter Alibaba Group, Ma disebut menerima tawaran untuk menjadi penasihat ekonomi bagi pemerintah Indonesia.

Kiprah Ma sebagai salah satu pengusaha sukses tak lepas dari usahanya dalam membangun Alibaba Group. Ma mendirikan Alibaba pada 1999 di Tiongkok, sejak itu perusahaannya kian sukses hingga akhirnya menggelar Initial Public Offering (IPO) pada 2014.

Tahun 2015, platform e-commerce memiliki 100 juta pelanggan setiap hari dan menjadi salah satu kontributor untuk kekayaan Ma yang kini diprediksi lebih dari US$ 20,4 miliar atau setara Rp 262 triliun.

Terbaru, Alibaba resmi membeli saham Lazada senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 13,2 triliun. Menurut pihak e-commerce asal Tiongkok, nilai tersebut termasuk US$ 500 juta lewat penerbitan saham baru oleh Lazada, dan dari pemegang saham sebelumnya.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.