Sukses

Smartphone Bisa Kurangi Risiko Kanker, Benarkah?

Smartphone bisa digunakan untuk berbagai hal, salah satunya memberi notifikasi bagi pemiliknya untuk tidak diam di tempat.

Liputan6.com, Jakarta - Duduk seharian tanpa melakukan aktivitas apa-apa bisa jadi tidak baik untuk kesehatan. Namun, sebuah studi baru, menunjukkan bahwa smartphone Anda bisa jadi motivator yang efektif untuk membuat Anda 'bergerak'. Hal tersebut disebut-sebut dapat mengurangi tingkat risiko kanker.

Studi yang disponsori oleh American Cancer Society dan dilakukan oleh para peneliti dari Oklahoma, Georgia, Alabama, Texas, dan Nebraska itu mengindikasikan bahwa smartphone dapat membantu orang untuk lebih banyak bergerak. Jika Anda terlalu banyak duduk diam, ponsel Anda akan menotifikasi Anda untuk berdiri dan bergerak.

Bagaimana penelitian tersebut dilakukan? Mengutip Huffington Post, Sabtu (30/1/2016), partisipan dari penelitian tersebut menggunakan accelerometers -- sebuah teknologi untuk menganalisis gerakan yang biasanya terdapat pada fitness trackers di smartphone tertentu.

Accelerometers tersebut akan memberikan notifikasi jika para partisipan tersebut duduk lebih dari dua jam pada hari sebelumnya, atau jika mereka mengaku sedang duduk ketika dihubungi dalam waktu acak oleh para peneliti. 

American Cancer Society menyebutkan fakta-fakta bahwa kebiasaan hidup berdiam diri yang dilakukan oleh seseorang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, kolorektal, ovarium, serta prostat.

Penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun ini juga menemukan bahwa gaya hidup seseorang yang jarang bergerak juga bisa mengarahkannya pada risiko kegemukan.

"Sangat jelas, kebiasaan berdiam diri harus dikurangi dan menggantinya dengan berbagai aktivitas lain. Smartphone efektif membantu para partisipan penelitian untuk mengurangi aktivitas diam dan menambah aktvitas gerak mereka," ujar Direktur Nutrisi dan Aktivitas Fisik American Cancer Society, Kerem Shuval.

Meski begitu, Shuval menambahkan, studi tersebut memiliki keterbatasan cakupan. "Pengamatan ini hanya dilakukan pada 215 orang dalam waktu tujuh hari, subjeknya pun sebagian besar adalah perempuan yang dipilih secara acak," kata Shuval.

Percobaan ini memperlihatkan bahwa perangkat teknologi seperti smartphone, smartwatch, atau fitness band bisa membuat seseorang terus bergerak. Misalnya, notifikasi pada Apple Watch yang secara otomatis memberitahukan sudah berapa lama penggunanya duduk atau berdiam diri.

Bagi pengguna perangkat berbasis Android, bisa menjajal aplikasi seperti "Break Reminder" guna memperoleh notifikasi berkala untuk terus bergerak. Sedangkan pengguna iPhone bisa mencoba aplikasi "Stand Up!"

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.