Sukses

Google Dituding Monopoli Pasar Aplikasi

Google secara default selalu menyematkan beberapa aplikasi besutan mereka seperti Maps, Gmail, Search dan Google+ di semua perangkat Android

Liputan6.com, Jakarta - Niatan baik Google justru menjadi masalah bagi mereka sendiri. Seperti yang diketahui, Google secara default selalu menyematkan beberapa aplikasi besutan mereka seperti Maps, Gmail, Search dan Google+ di semua perangkat berbasisi Android.

Hal itu dilakukan Google untuk memudahkan pengguna. Para pengguna tak perlu lagi berlama-lama, atau mengorbankan kuota internet mereka untuk mengunduh aplikasi-aplikasi besutan Google.

Namun sayang, apa yang dilakukan Google tersebut dipermasalahkan di Rusia. Yandex, layanan mesin pencari internet terbesar di Rusia menilai apa yang dlakukan Google itu merupakan tindak monopoli. Mereka bahkan telah melaporkan Google ke Federal Anti-Monopoly Service (FAS) Rusia.

Dan sial bagi Google, FAS Rusia tampaknya berpihak kepada Yandex dan akan memberikan sanksi kepada Google.

Seperti yang dikutip dari laman Ubergizmo, Selasa (15/9/2015), FAS Rusia menyatakan bahwa Google bersalah karena 'memaksa' para produsen perangkat Android untuk menyisipkan aplikasi besutannya.

Selain itu, FAS Rusia juga menilai tindakan Google yang mengharuskan para pengguna hanya mengunduh aplikasi via toko aplikasi Google Play Store adalah tindak monopoli.

Bila Google tak dapat melakukan pembelaan, maka kemungkinan besar FAS Rusia akan menjatuhkan sanksi berupa denda yang belum diketahui jumlahnya.

(dhi/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini