Sukses

5 Aksi Kontroversial Tifatul Sembiring di Twitter

Tifatul Sembiring adalah salah satu menteri yang cukup kontroversial di Twitter selama menjabat sebagai Menkominfo.

Liputan6.com, Jakarta - Tifatul Sembiring adalah salah satu menteri yang cukup kontroversial selama menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Dan tak jarang, tweet-tweet yang ia posting terkadang menuai kontroversi dari pengguna Twitter.

Menjelang akhir jabatannya di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tak ada salahnya kita menyimak beberapa hal kontroversial dari Tifatul yang pernah terjadi di Twitter.

Apa saja? Simak ulasannya berikut ini...   

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Pemblokiran Vimeo

1. Pemblokiran Vimeo - Mei 2014

Kehebohan terjadi di dunia maya lantaran Kominfo memblokir situs berbagi video, Vimeo. Di Twitter Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan sudah menghubungi Vimeo terkait pemblokiran ini.

Di lain sisi, pihak Vimeo mengklaim belum dihubungi pemerintah Indonesia. Vimeo justru mengetahui kabar pemblokiran situs mereka dari pengguna Twitter.

"Thanks for the replies — it seems Vimeo is blocked for some Indonesian users, but it’s on the Indonesian side and we can’t unblock it :(," tulis @Vimeo.

Pihak Vimeo juga mengaku kebingungan dan sangat ingin mengetahui langsung dari pihak yang berwenang mengapa situs mereka diblokir.

Mengenai alasan pemblokiran, Tifatul mengklaim bahwa menurut laporan tim Trust+ Kominfo, Vimeo secara eksplisit berisi konten pornografi. "Laporan dari tim Trust+ bahwa Vimeo secara eksplisit berisi konten pornografi. Tim Trust memberikan instruksi untuk memblokir Vimeo," kata Tifatul di Twitter.

3 dari 6 halaman

Salah Follow Akun

2. Salah follow akun - Maret 2014

Tifatul kembali menjadi perbincangan ramai di Twitter lantaran ia tanpa sengaja mem-follow sebuah akun porno. Padahal, politisi PKS ini dikenal berambisi ingin memblokir konten-konten negatif di internet lewat kebijakan yang dibuat kementeriannya.

Gara-gara itu, Tifatul ramai di-bully di Twitter. Sadar kalau dirinya mem-follow sebuah akun negatif, politisi PKS ini langsung men-unfollow akun tersebut.

Tifatul kemudian membuat klarifikasi di akun Twitter pribadinya. "Ada yg adukan akun twitter porno, kepencet kolom tak sengaja," tulis Tifatul meluruskan masalah tersebut di akun @tifsembiring.

4 dari 6 halaman

Salaman `haram`

3. Salaman `haram` - November 2010

Hal kontroversial lain yang pernah dilakukan Tifatul adalah saat ia bersalaman dengan Istri Presiden Amerika Serikat (AS), Michelle Obama di Istana Negara, Jakarta. Padahal, Tifatul selama ini menolak berjabatan tangan dengan wanita yang bukan muhrim.

Di Twitter, pria kelahiran Bukittinggi itu mengaku terpaksa bersalaman karena tidak ada pilihan. "Sudah ditahan dua tangan, eh bu michelenya nyodorin tangannya maju banget...kena deh," tulis akun @tifsembiring.

Pernyataan Tifatul itu memantik banyak komentar di situs jejaring sosial Twitter. Yang menarik, sejumlah media internasional juga ikut menyoroti perilaku Tifatul ini. 

The Telegraph mengangkat judul: "Muslim minister defends shaking Michelle Obama's hand", Daily Mail: "Muslim minister claims he was 'forced' to shake hands with Michelle Obama on Indonesian visit", sedangkan New York Daily News menulis judul: "Michelle Obama's handshake with Indonesian minister sparks controversy; touching violated Muslim vow".

5 dari 6 halaman

Kisruh Permen Konten Negatif

4. Kisruh Permen Konten Negatif - Agustus 2014

Sejak menjabat sebagai Menkominfo tahun 2009, Tifatul terkesan sangat berambisi menyaring situs negatif di internet. Program "Internet Sehat dan Aman (INSAN)" makin 'galak' digencarkan. 

Tak ada yang salah dengan INSAN. Hanya saja, Kominfo kemudian membuat database TRUST+Positif sebagai langkah terpadu pemerintah untuk menyaring konten negatif berupa pornografi, perjudian serta yang lainnya.

TRUST+Positif dijadikan acuan atau rujukan database URL Internet Sehat yang berlangsung di Indonesia. Trust+ ini kemudian menjadi kontroversi karena dianggap tidak jelas. 'Ambisi' Tifatul menyaring konten negatif kian agresif setelah skandal video porno Nazril Irham alias Ariel beredar luas. 

Dan yang terbaru, Tifatul diketahui sudah menandatangani Peraturan Menteri Kominfo No 19 Tahun 2014 tentang Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif. Permen itu ditandatangani 7 Juli 2014, dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI pada 17 Juli 2014.

Permen tersebut kemudian dikritik banyak pihak, termasuk dari ICT Watch yang mempertanyakan legalitas dan legitimasi penggunaan TRUST+Positif yang wajib dipatuhi oleh Penyelenggara Jasa Akses Internet (Internet Service Provider/ISP). Para pegiat internet lainnya juga ramai menyoroti Permen ini di Twitter.

Kritikan juga datang dari Institute for Criminal Justice Reform (ICJR). Ketua Badan Pengurus ICJR, Anggara Suwahju menyebut Kominfo bukan aparat penegak hukum yang memiliki kewenangan dalam menilai suatu konten bertentangan dengan hukum atau tidak. Lagipula, menurut ICJR, tidak ada indikator yang jelas dan pengertian serta defenisi yang memadai tentang situs negatif dalam Permen itu.

6 dari 6 halaman

Mengutip tweet Hitler

5. Mengutip tweet Hitler - April 2010

Tifatul lagi-lagi menjadi kontroversi karena mengutip salah satu pembunuh masal terbesar di dunia, Adolf Hitler, di Twitter. Karena tweet-nya itu, banyak yang menganggap Tifatul kurang berempati terhadap jutaan warga Yahudi yang tewas. Padahal Tifatul adalah sosok menteri yang diharapkan dapat menjadi panutan.

"Pertemuan antara dua anak manusia, kemudian keduanya saling melengkapi, ini adalah sebuah keajaiban ~ adolf hitler," tulis @tifsembiring.

Aktivis hak asasi manusia Fadjroel Rachman, seperti dilansir Jakarta Post, juga menyatakan kekecewaannya kepada Tifatul karena kurang menghormati jutaan orang Yahudi yang tewas selama Perang Dunia II. Menanggapi kritikan itu, Tifatul berkilah bahwa bukan berarti ia pengagum Hitler meski ia mengutip Hitler.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.