Sukses

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Pengertian

    Kanker endometrium adalah timbulnya keganasan pada lapisan dalam rahim (endometrium). Kanker endometrium juga dikenal dengan nama kanker rahim.

    Dalam siklus menstruasi, faktor hormonal menyebabkan perubahan pada lapisan endometrium rahim. Sebelum terjadinya ovulasi, indung telur (ovarium) akan memproduksi hormon estrogen yang menyebabkan penebalan endometrium. Penebalan ini penting untuk memberikan nutrisi bagi janin jika terjadi kehamilan.

    Jika tidak terjadi kehamilan setelah ovulasi, jumlah produksi estrogen akan semakin menurun dan terjadi peningkatan produksi hormon progesterone. Pada akhir siklus, lapisan endometrium akan luruh dan keluar sebagai menstruasi (jika tidak terjadi kehamilan).

    Penyebab

    Tidak ada penyebab pasti munculnya kanker endometrium. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga berhubungan dengan resiko munculnya kanker endometrium, yaitu:

    • keadaan yang memengaruhi jumlah hormonal selama hidup
      • meningkatkan risiko: terapi hormonal (estrogen) setelah menopause, jumlah siklus haid banyak (misalkan menarche dini atau menopause lambat), beberapa jenis tumor ovarium, PCOS
      • menurunkan risiko: kehamilan, KB hormonal kombinasi
    • penggunaan IUD (Intra-Uterine Device)/ AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), pengguna IUD non-hormonal memiliki risiko lebih kecil
    • usia dapat meningkatkan risiko
    • pola makan, kebiasaan berolahraga, makanan tinggi lemak, dan kehidupan sedentari dapat meningkatkan risiko
    • Diabetes, wanita dengan diabetes lebih berisiko hingga 4x untuk terkena kanker endometrium
    • riwayat keluarga (terutama dengan riwayat kanker endometrium atau kanker kolorektal) dapat meningkatkan risiko
    • riwayat didiagnosis dengan kanker payudara atau ovarium sebelumnya dapat meningkatkan risiko
    • riwayat didiagnosis dengan hyperplasia endometrium sebelumnya dapat meningkatkan risiko
    • Radiasi pada area panggul (misalkan untuk penanganan kanker lain pada area panggul) akan meningkatkan risiko

    Namun perlu diingat bahwa memiliki faktor risiko tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker endometrium.

    Kanker Endometrium

    Diagnosis

    Dalam menentukan diagnosis kanker endometrium, diperlukan serangkaian wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda dan gejala yang dialami. Selain itu dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

    • Ultrasonography (USG): dilakukan untuk menilai struktur. Umumnya akan disarankan untuk melakukan USG trans-vagina untuk menilai apakah ada masa dalam rahim atau adanya penebalan endometrium.
    • Pengambilan sampel endometrium: dokter dapat melakukan pengambilan sampel endometrium melalui biopsi, histeroskopi, atau kuretase. Sampel ini akan dinilai oleh ahli patologi dengan bantuan mikroskop untuk menilai adanya sel kanker.
    • CA-125: banyak (namun tidak semua) jenis kanker endometrium melepaskan zat ini ke dalam darah. Angka yang tinggi umumnya menggambarkan persebaran kanker melewati rahim. CA-125 umumnya diperiksa untuk mengevaluasi keberhasilan terapi.
    • Pemeriksaan lainnya: dapat dilakukan pemeriksaan untuk menilai apakah sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, dalam kasus kanker endometrium lanjut. Pemeriksaan yang mungkin dilakukan adalah sinar X dada, CT-Scan, MRI, PET Scan.

    Stadium kanker memegang peranan penting dalam diagnosis dan perencanaan pengobatan, stadium kanker endometrium adalah sebagai berikut:

    • stadium 1: kanker terdapat di area dalam rahim
    • stadium 2: kanker menyebar sampai leher rahim (serviks)
    • stadium 3: kanker menyebar ke jaringan sekitar di luar rahim seperti jaringan pada panggul atau kelenjar getah bening
    • stadium 4: kanker menyebar ke jaringan pada perut, ataupun organ lainnya seperti kandung kemih, usus, hati, paru-paru

    Gejala

    Beberapa gejala kanker endometrium yang dapat dikenali antara lain:

    • Perdarahan abnormal dari vagina: pada wanita yang belum menopause dapat berupa flek di antara masa haid, perubahan haid misalkan lebih banyak dari biasanya, dsb.
      Umumnya wanita yang didiagnosis kanker endometrium sudah mengalami menopause (75%), sehingga keluhannya adalah perdarahan dari vagina walalupun sudah tidak haid. Perlu diperhatikan perdarahan abnormal dapat disebabkan hal lain seperti endometriosis atau polip, namun sebaiknya selalu dievaluasi lebih lanjut.
    • nyeri pada punggung, kaki, atau panggul.
    • kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

    Pengobatan

    Pengobatan sangat dipengaruhi jenis kanker dan stadium kanker saat didiagnosis. Beberapa pilihan terapi yang dapat disarankan adalah:

    • pembedahan: pengambilan jaringan yang terkena kanker seperti tindakan histerektomi (pengangkatan rahim), pengangkatan puncak vagina dan kelenjar getah bening yang abnormal
    • terapi radiasi: penggunaan sinar tinggi energi untuk membunuh sel kanker
    • terapi hormonal
    • kemoterapi: penggunaan obat yang dimasukkan dalam pembuluh darah untuk membunuh sel kanker

    Dapat dilakukan kombinasi antara terapi, misalkan pembedahan yang dilanjutkan dengan terapi radiasi.