Sukses

Informasi Tokoh

  • LahirHangzhou, Tiongkok
  • Tanggal10 September 1964
  • PerusahaanAlibaba Group; Ant Group
  • PendidikanCheung Kong Graduate School of Business (2006); Hangzhou Normal University (1984–1988)

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Dapat Gelar Profesor dari Univesitas Hong Kong

    Miliarder sekaligus pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma baru saja mencetak prestasi baru. 

    Melansir Channel News Asia, Sabtu (22/4/2023) Jack Ma telah diangkat menjadi profesor bisnis kehormatan di universitas ternama di Hong Kong, University of Hong Kong. 

    Penunjukan itu datang beberapa pekan setelah Jack Ma kembali tampil secara publik di mana dia sebelumnya jarang terlihat di China, menyusul tindakan keras pemerintah terhadap industri teknologi lebih dari dua tahun lalu.

    Pada Jumat 21 April 2023 kemarin, University of Hong Kong mengatakan bahwa Jack Ma telah menerima gelar profesor kehormatan dari sekolah bisnisnya.

    Dalam pengumuman itu, seorang juru bicara universitas menyampaikan pihaknya menyambut baik Jack Ma untuk berbagi "pengetahuan dan pengalamannya yang kaya dalam inovasi dan pengembangan bisnis".

    Menurut media lokal di Hong Kong, jabatan profesor memiliki masa jabatan tiga tahun yang berakhir pada Maret 2026.

    Situs web universitas itu bahkan telah memuat profil Jack Ma yang menonjolkan keahliannya dalam "manajemen dan strategi".

    Namun ternyata, ini bukan kali pertama Jack Ma mendapat gelar di universitas. Pada tahun 2018, universitas yang sama menganugerahkan sang miliarder gelar doktor kehormatan.

    Namun, Jack Ma "tidak memiliki rencana untuk kuliah umum atau pidato", menurut South China Morning Post, surat kabar milik Alibaba.

    Yayasan Jack Ma, sebuah organisasi amal yang didirikan olehnya pada tahun 2014, mengatakan kepada SCMPP bahwa "setelah absen dari dunia pendidikan, Ma berharap untuk kembali ke kehidupan kampus".

    Sumbang USD 14 Juta untuk Pengembangan Vaksin Virus Corona

    Orang terkaya China, Jack MA, telah menyumbangkan USD 14 juta melalui yayasannya untuk membantu mengembangkan vaksin untuk virus Corona, menurut sebuah laporan New York Times.

    Para pendiri Alibaba akan membagikan USD 5,8 juta kepada dua organisasi penelitian pemerintah China dengan sisa dana untuk mendukung upaya pencegahan dan pengobatan, CNN Business melaporkan.

     

    "Kami memiliki puluhan ilmuwan yang bekerja pada hal ini sehingga kami cukup yakin kita bisa mendapatkan sesuatu yang dibuat yang akan bekerja dan tetap aktif untuk jangka panjang," kata Paul Stoffels, Chief Scientific Officer perusahaan, kepada CNBC.

    Tapi dia bilang itu bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk vaksin yang akan tersedia di pasar.

    "Kita akan melihat dalam beberapa minggu ke depan bagaimana ini terjadi," tambah Stoffels, menurut laporan.

    Virus Corona baru-yang telah menewaskan lebih dari 100 orang-muncul di pusat kota Cina Wuhan dan belum memiliki obat penangkalnya.