Sukses

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak tahun 1998

Informasi Profil

  • Nama LengkapBendara Raden Mas Herjuno Darpito
  • Tanggal Lahir2 April 1946
  • Tempat LahirYogyakarta
  • KebangsaanIndonesia
  • ProfesiGubernur
  • PasanganRatu Hemas

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

Bendara Raden Mas Herjuno Darpito atau lebih akrab disapa Hamengkubuwono X adalah gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Pria kelahiran 2 April 1946 sudah menjadi petahana semenjak tahun 1998.

Lahir dan besar di keraton, anak sulung dari Sultan Hamengkubuwono IX ini didapuk menjadi raja pada tanggal 7 Maret 1989. Wafatnya Paku Alam VIII membawa berbagai polemik dan perdebatan apakah ia layak menjadi gubernur, namun dibarengi berbagai konflik ia akhirnya resmi menjadi Gubernur Yogyakarta pada tahun 1998 dan menjabat hingga tahun 2003. Setelah periode pertama, namanya kembali mencuat untuk menjadi gubernur Yogyakarta, namun berbeda dengan periode pertama, kali ini ia didampingi oleh Paku Alam IX dan kembali menjadi gubernur pada periode 2003-2008, begitupun pada dua periode berikutnya.

Meresmikan Kustomfest 2016

Sri Sultan Hamengkubuwono X meresmikan acara Kustomfest 2016 di Jogja Expo Center Hall, Yogyakarta, hari ini (8/10/2016). Sri Sultan, bersama dengan sejumlah staf keraton, begitu mengapresiasi acara ini.

Seremoni khusus yang menandakan dibukanya ajang modifikasi ini adalah pembukaan selubung `Kebo Bule`, motor chopper modifikasi yang akan diundi untuk pengunjung yang beruntung. Pembukaan selubung juga dilakukan oleh sang Sultan.

Punggawa Retro Classic Cycles sekaligus Director Kustomfest, Lulut Wahyudi, mengatakan bahwa Kebo Bule ini dirancang dengan inspirasi dari kereta Paksi Naga Liman, yang kemudian diaplikasikan ke dalam sosok motor kustom berbasis American Traditional Old School Chopper dengan nuansa motif Cirebon.

Kereta Paksi Naga Limandi Kesultanan Kanoman dibuat pada 1350 Saka atau 1428 Masehi oleh Pangeran Losari, yang menjadi kereta kebesaran Sunan Gunung Jati Cirebon.

Disebutkan, proses pengerjaan Kebo Bule memakan waktu sebulan. Painter muda bernama Titah Argayoga dari Retro Syndicate Kustom Paint dipercaya untuk memberikan goresan magisnya pada tubuh Kebo Bule.

Bukan hanya membuka selubung, Sultan juga menggeber sepeda motor unik ini secara langsung dalam beberapa detik. Wajah Sultan terlihat terpukau saat melakukan itu. Sultan juga memberikan tanda tangannya di bagian tangki bensin. Berikut detik-detik Sultan menggeber Kebo Bule itu.

Kirimkan Surat ke Kemendagri

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X belum mengirimkan surat penjelasan Sabda Raja termasuk perubahan nama gelarnya ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sultan masih membahas dengan pihak keluarga.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu juga harus masih menyiapkan draf yang akan disusun dari hasil rapat keluarga tersebut sebelum dikirim ke Kemendagri.

Sultan mengatakan, dalam pembahasan itu dia membuka kesempatan kepada adik-adiknya untuk turut serta. Namun, kesempatan ini apakah akan digunakan oleh adik adiknya yang berseberangan dengannya, dia tidak mengetahui pasti. "Ya kalau mau (adik adik)," kata dia.

Sultan mengatakan, hingga saat ini, adik-adiknya belum mau berdiskusi langsung dengannya. Adik-adik Sultan yang diwakili KGPH Hadiwinoto belum memberikan informasi adanya komunikasi khusus terkait dengan Sabda Raja ataupun Dawuh Raja.

Sri Sultan Hamengku Bawono X mengeluarkan Sabda Raja dan Dawuh Raja. Sabda Raja yang dikelurkan pada 30 April 2015 berisi mengenai perubahan gelar Sultan.

Sedangkan Dawuh Raja yang dikeluarkan pada 5 Mei 2015 di Siti Hinggil berisi mengenai perubahan gelar putri pertamanya yaitu Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Sabda Raja dan Dawuh Raja menimbulkan pertentangan terutama adik-adik Sultan. (Mvi)