Berita Fayakhun Andriadi Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Hakim menilai, Fayakhun telah terbukti bersalah menerima suap 900 ribu dolar Amerika dari pengusaha Fahmi Darmawansyah.

01:01
News
Diduga Terima Suap, Fayakhun Andriadi Divonis 8 Tahun Penjara

4 Ikhtiar agar Rezeki Berdatangan Menurut Buya Yahya, Berkah Melimpah
Prediksi Liga Inggris Fulham vs Manchester City: Perjalanan Menuju Puncak Klasemen
Telah dibaca 0 kali
Pameran Jakarta Watch Exchange Kembali Digelar, Terbesar dengan Jam Tangan dan Barang Berkelas Lainnya
Telah dibaca 14 kali
Bus Berpenumpang Jatuh ke Sungai di Rusia
Telah dibaca 0 kali
Uniknya Warteg ala Indonesia di Tokyo Jepang, Konsep bak Pulang ke Kampung Halaman
Telah dibaca 14 kali
Gempa Magnitudo 5,2 Goyang Lumajang Jatim Sabtu Dinihari, Terasa hingga Surabaya
Telah dibaca 14 kali
VIDEO: Bisakah DBD Sembuh Hanya Dengan Minum Jus Daun Pepaya?
Telah dibaca 0 kali
Meningitis pada Anak Sulit Didiagnosis, Dokter: Bila Tidak Ditangani Cepat, Bisa Meninggal
Telah dibaca 0 kali
Hacker Curi Data 49 Juta Pengguna Dell dan Jual di Breach Forums!
Telah dibaca 7 kali
Tips Sederhana Menjaga Kesehatan Tenggorokan agar Tetap Segar
Telah dibaca 14 kali
Harga Emas Antam Hari Ini 11 Mei 2024 Melambung Tinggi, Cek Daftarnya
Telah dibaca 14 kali
Regulator Hong Kong Bentuk Komunitas Khusus Eksplorasi Tokenisasi
Telah dibaca 0 kali
14 Daerah Ini Berstatus Waspada Dampak Cuaca Ekstrem
Telah dibaca 21 kali
Banjir Brasil: Korban Tewas Meningkat Jadi 126 Orang, Hujan Lebat Terus Berlanjut
Telah dibaca 14 kali
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia Ditargetkan Lolos Olimpiade 2028 usai Gagal ke Paris
Telah dibaca 21 kali

Advertisement

Advertisement

Hakim menilai, Fayakhun telah terbukti bersalah menerima suap 900 ribu dolar Amerika dari pengusaha Fahmi Darmawansyah.

Terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/11). Fayakhun divonis bersalah dan dihukum delapan tahun penjara. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi jelang menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/11). Fayakhun dihukum delapan tahun penjara, denda satu milyar rupiah. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi bersiap menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (21/11). Fayakhun divonis bersalah dan dihukum delapan tahun penjara. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (7/11). Sidang mendengar nota pembelaan terdakwa. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi bersiap menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (7/11). Sebelumnya, JPU KPK menuntut Fayakhun dengan pidana 10 tahun penjara. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (7/11). Sidang mendengar nota pembelaan terdakwa. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Suasana sidang terdakwa mantan anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (31/10). Fayakhun dituntut 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan oleh jaksa KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terdakwa mantan anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi menjalani sidang tuntutan kasus dugaan suap Bakamla di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (31/10). Fayakhun dituntut 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terdakwa mantan anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi usai menjalani sidang tuntutan kasus dugaan suap Bakamla di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (31/10). Fayakhun dituntut 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ekspresi terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi (kiri) saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/10). Sidang mendengarkan keterangan saksi ahli kuasa hukum terdakwa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi (tengah) saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/10). Agenda sidang mendengar keterangan saksi ahli kuasa hukum terdakwa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ekspresi terdakwa dugaan suap pengadaan satelit monitoring Bakamla, Fayakhun Andriadi saat sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (10/10). Agenda sidang mendengar keterangan saksi ahli kuasa hukum terdakwa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terdakwa mantan anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi (kanan) mendengarkan keterangan saksi Sekretaris DPD Golkar Basri Baco dalam sidang dugaan suap Bakamla di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (12/9). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sekretaris DPD Golkar Basri Baco bersaksi untuk terdakwa mantan anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi dalam sidang dugaan suap Bakamla di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (12/9). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Terdakwa mantan anggota DPR, Fayakhun Andriadi mendengar keterangan saksi dalam sidang dugaan suap Bakamla di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (12/9). Sidang beragendakan mendengarkan keterangan saksi Jaksa Penuntut Umum. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ilustrasi Korupsi (iStockPhoto)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ekspresi anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). Fayakhun diperiksa sebagai tersangka kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi menuruni tangga usai melengkapi berkas kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik kasus Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P di gedung KPK, Jakarta, Kamis (21/6). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi memasuki gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta (6/4). Fayakhun menjadi tersangka kasus suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Menteri Sosial Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Senin (21/5). Idrus diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Menteri Sosial Idrus Marham usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin (21/5). Idrus diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengurusan anggaran pengadaan satelit monitoring di Bakamla dari APBN-P tahun anggaran 2016. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Menteri Sosial Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin (21/5). Idrus diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi memasuki gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta (6/4). Fayakhun menjadi tersangka kasus suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Tersangka anggota DPR Fayakhun Andriadi menuju ruang penyidik untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta (6/4). Fayakhun menjadi tersangka kasus suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Dua tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi (tengah) dan Anggota DPRD Kota Malang Suprapto (kiri) keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta (13/4). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi dan Anggota DPRD Kota Malang Suprapto (kiri) usai diperiksa KPK, Jakarta (13/4). Suprapto diperiksa terkait kasus suap pembahasan APBD-P Kota Malang tahun 2015. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Dua tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi (kanan) dan Anggota DPRD Kota Malang Suprapto (kiri) keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta (13/4). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Tersangka anggota DPR Fayakhun Andriadi dikawal petugas saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta (6/4). Pemeriksaan ini merupakan yang pertama sejak ia resmi ditahan pada Rabu (28/3) lalu. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi memasuki gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta (6/4). Fayakhun menjadi tersangka kasus suap pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Tersangka anggota DPR Fayakhun Andriadi menuju ruang penyidik untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta (6/4). Fayakhun tak membawa apapun dan bungkam saat dikawal seorang petugas. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

1
2