Sukses

Pemprov Jatim Geber Pasar Murah di Kediri, Beras Bulog Dijual Rp 52 Ribu Per 5 Kilogram

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar pasar murah bersamaan dengan kegiatan Safari Ramadhan 2024 di halaman Masjid Agung Kota Kediri.

Liputan6.com, Kediri - Pemprov Jatim menggelar pasar murah bersamaan dengan kegiatan Safari Ramadhan 2024 di halaman Masjid Agung Kota Kediri.

"Kami Safari Ramadhan. Yang kami lakukan bukan urusan bantuan saja, tapi sambil mengendalikan harga pasar, maka ada pasar murah dengan harga di bawah harga pasar," kata Penjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono, di Kediri, Senin 18 Maret 2024.

Ia menambahkan, harga bahan pokok saat ini sudah mulai turun. Di Jatim tidak ada lagi yang merah, yang artinya di atas 10 persen kenaikannya.

"Sebelumnya yang tinggi daging ayam dan telur, sekarang turun. Kemudian cabai turun, beras juga deflasi. Dibandingkan provinsi lain di Jawa, jauh," kata dia lagi.

Dia menambahkan, pemerintah provinsi memang gencar mengadakan operasi pasar hingga mengecek lokasi gudang pangan. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar harga bahan pokok stabil dan ini perlahan-lahan sudah mulai stabil.

Harga bahan pokok yang dijual di pasar murah semuanya di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran 5 kilogram dijual dengan Rp52.000 atau Rp10.400 per kilogram. Di pasaran harga beras masih sekitar Rp15 ribu per kilogram.

Selain itu ada pula telur ayam yang dijual Rp27.000 per kilogram, di pasaran harga telur ayam masih sekitar Rp30.000 per kilogram, gula pasir Rp16.000 per kilogram dan di pasaran harga gula masih sekitar Rp17 ribu per kilogram, dan Minyakita Rp14.000 per liter, sedangkan di pasaran harga Minyakita Rp15.500 per liter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serahkan Bantuan untuk Anak Yatim

 

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono juga menyerahkan santunan kepada anak yatim secara simbolis kepada 10 penerima. Santunan itu diberikan kepada 800 orang anak yatim dan duafa di Kota Kediri.

Sementara itu, Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan bahwa telah disampaikan oleh Baznas Republik Indonesia bahwa Jatim merupakan provinsi dengan pertumbuhan zakat yang tercepat dan berpengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kota Kediri juga merupakan salah satu penyumbang angka tersebut," kata dia pula.

Lebih lanjut, Pj Wali Kota Kediri juga menambahkan bahwa hal tersebut ditandai dengan kolaborasi solid antara Pemkot Kediri dengan Baznas dan Lembaga Amil Zakat se-Kota Kediri.

Lembaga-lembaga tersebut membantu menjangkau lebih banyak masyarakat Kota Kediri yang membutuhkan bantuan, melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan biaya bedah rumah, pendidikan hingga usaha.

"Masyarakat sangat terbantu dengan bantuan yang disalurkan oleh Baznas dan lembaga amil zakat ini," ujar dia lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.