Sukses

Anies Komentari Ledakan Suara PSI: Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menanggapi lonjakan signifikan raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menanggapi lonjakan signifikan raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jangan sampai nanti membuat cacat pemilunya. Kalau pemilunya cacat yang cacat semua. Nila setitik rusak susu sebelanga," kata Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu, 4 Maret 2024.

Anies menilai, pemerintah perlu ikut andil bertanggung jawab mengusut anomali ledakan suara PSI. Kendati, kata dia Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dan pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden," jelas Anies.

Justru, kata Anies karena ketua umum PSI adalah anak Presiden Jokowi, maka pemerintah tidak seharusnya pandang bulu. Pemerintah, ujar Anies malah harus memperketat pengawasan.

"Malah lebih ketat lagi pengawasannya supaya tidak ada jajaran di bawah yang kemudian melakukan kegiatan walaupun tanpa diperintah. Tapi inisiatif-inisiatif bisa terjadi itu," ucap Anies.

Adapun berdasarkan pengamatan pada Senin pagi pukul 10.00 WIB , PSI dalam pemilihan umum legislatif (pileg) 2024 nampak terjadi peningkatan secara drastis. Dilihat data real count KPU suara PSI di angka 3,13 persen per Minggu, 3 Maret 2024 pukul 09.00 WIB.

Perolehan suara 2.404.212 hanya menyisakan kurang dari 1 persen untuk partai PSI tembus ambang batas parlemen 4 persen. Data itu berdasarkan dengan jumlah suara terinput 65,79 persen atau 541.634 dari total 823.236 TPS.

Sebab pada Sabtu (2/3) sekira pukul 13.00 WIB, telah mencapai 3,13 persen mendekati ambang batas 4 persen. Padahal, dalam hasil real count data dari 530.776 TPS per Senin (26/2) suara PSI hanya sebesar 2.40401.493 suara atau 2,68 persen.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai wajar adanya penambahan suara saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024.

Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara PSI.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koalisi Perubahan Tegaskan Hak Angket Lanjut

 

Anies Baswedan menjamin jika sejauh ini partai pengusungnya NasDem, PKB, dan PKS tetap solid mendukung adanya hak angket. Sejalan menunggu hasil resmi perhitungan rekapitulasi berjenjang dari KPU yang masih berjalan.

“Bismillah insyaallah yang tiga partai ini, partai perubahan itu solid akan mengusung hak angket. Itu dulu mulainya disitu,” kata dia.

“Toh kita masih menunggu sampai hasil pemilu semuanya selesai, kan kita belum selesai. Belum selesai penghitungannya. Partai koalisi solid mengusung hak angket, dari situ dulu nanti kita lihat kedepannya gimana,” tambahnya.

Sebelumnya, Partai politik (parpol) Koalisi Perubahan yakni NasDem, PKS, dan PKB sepakat dengan calon presiden atau capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo terkait hak angket DPR RI untuk mengusut dugaan kecurangan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim usai rapat rutin tiga sekjen parpol koalisi perubahan yang dihadiri Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi serta Sekjen PKB Hasanuddin Wahid di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).

"Semangat kami sebagai satu kesatuan yang utuh, tiga partai yang solid berkoalisi, semangat kami seperti semangat yang disampaikan Pak Anies, kita siap bersama inisiator PDIP untuk menggulirkan angket. Jadi posisi kami data sudah siap hal-hal kecilnya sudah siap, tinggal menunggu tindak lanjutnya," kata Hermawi.

Lebih lanjut, Hermawi juga berharap PPP juga akan ikut menggulirkan hak angket dugaan kecurangan Pemilu. Menurutnya, langkah mendukung usulan hak angket untuk menegakkan Pemilu yang benar dan jujur.

"Kenapa hak angket kita dukung? Kita inginkan kebenaran, kami bersekutu dengan siapa pun di republik ini yang punya itikad baik untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bangsa Indonesia," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.