Sukses

Tim Satgas Pangan Polda Jatim Turun Gunung Pastikan Stok Beras SPHP Ada di Pasaran

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Oki Ahadian Purwono mengungkapkan, satgas pangan Jatim dan jajaran akan melakukan pengecekan secara kontinyu. Personel satgas pangan Jawa Timur, baik dari jajaran Polda maupun polres jajaran dalam dua minggu ini telah melakukan pengawasan ketersediaan beras SPHP.

Liputan6.com, Surabaya - Tim Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Bulog Surabaya, turun gunung memantau kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok penting,  terutama beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Oki Ahadian Purwono mengungkapkan, satgas pangan Jatim dan jajaran akan melakukan pengecekan secara kontinyu. Personel satgas pangan Jawa Timur, baik dari jajaran Polda maupun polres jajaran dalam dua minggu ini telah melakukan pengawasan ketersediaan beras SPHP.

“Hasil pelaksanaan di beberapa tempat beras Bulog SPHP itu tersedia, jadi distribusi Bulog pun sampai ke pasar, kemudian kita ke Indogrosir beberapa tempat, selain itu juga dari tim dilapangan lainnya juga melakukan pengecekan, jadi beras SPHP itu ada, gak perlu khawatir," ujarnya, Rabu (28/2/2024).

Selain itu, lanjut AKBP Oki, ada beberapa kios yang sudah didirikan seperti di Pasar Pucang Surabaya, atau TPID yaitu kios yang menyiapkan beras SPHP dari Bulog.

"Tadi kita cek harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), jadi gak usah khawatir pada masyarakat silahkan kalau ingin mencari beras SPHP maupun beras premium di Surabaya pasti ada, terutama di Indogrosir kita lihat juga bagus dan sesuai dengan harga eceran tertinggi," ucapnya.

AkBP Oki menegaskan, sampai dengan saat ini khusus untuk beras SPHP Bulog belum ditemukan adanya pelanggaran.

Namun, kata AKBP Oki, Satgas Pangan Jatim akan terus bersinergi dengan pihak  Bulog, Dinas Pertanian dan Disperindag Provinsi akan tetap melakukan pengawasan dari distribusi sampai proses penjualan.

“Tetap akan kita akan awasi, jadi masyarakat juga tidak usah khawati, kita dari Satgas Pangan Jatim akan terus melakukan pengawasan terhadap proses distribusi dari mulai hulu ke hilir," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait stok beras khususnya di Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya.

“Sesuai keterangan dari pihak Bulog Surabaya, stok beras masih ada 130 ribu ton dan khusus untuk gudang Bulog Cabang Surabaya saja masih ada 30 ribu ton,” ucapnya.

Kombes Dirmanto menyebut, masyarakat di Jawa Timur untuk tidak khawatir kekurangan stok beras menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Namun, masyarakat membeli beras secukupnya saja.

“Tidak perlu panic buying, beli secukupnya, gak usah beli berlebihan," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Beras di Bulog Jawa Timur 130 Ribu Ton

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Surabaya, Sugeng Hardono membenarkan bahwa stok beras di Bulog Jawa Timur ada 130 ribu ton.

“Untuk gudang Bulog cabang Surabaya masih ada 30 ribu ton, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," ucapnya.

Sugeng juga berpesan supaya masyarakat, tidak perlu ikut-ikutan antri panjang hanya untuk mendapatkan beras.

“Berasnya ada kok, sudah kami sediakan di pasar-pasar, di kios-kios dan di retail modern juga kami siapkan," ucapnya.

Sugeng menyebut, informasi dari pertanian maupun pelaku pasar, untuk harga gabah saat ini sudah turun.

“Saat ini gabah kisaran dari harga Rp 75 ribu sampai Rp 78 ribu, jadi sudah turun jika dua minggu yang lalu mencapai diatas Rp 8 ribu,” ujarnya.

Sugeng semakin yakin bahwa stok beras akan cukup untuk warga di Jawa Timur, karena perkiraan bulan Maret 2024 besok sudah musim panen. “Jadi makin tenang lagi masyarakat gak perlu panik," ucapnya.

Sugeng menegaskan, pihaknya juga akan terus melakukan operasi pasar dengan melakukan langkah konkrit untuk mendistribusikan beras agar dapat dijangkau masyarakat.

"Kami juga akan melakukan operasi pasar, gerakan pangan murah dengan dinas-dinas di kabupaten dan kota. Jadi kalau memang belum menemukan, kami akan datang langsung ke masyarakat, jadi tenang saja," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.