Sukses

Heboh Foto Mayor Teddy Hadiri Debat Capres Berbaju Tim TKN, TNI: Dia Hanya Ajudan yang Jalankan Tugas Ikuti Menhan

Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono menyatakan, kehadiran Mayor Inf Teddy Indra Wijaya dalam acara debat capres pertama di KPU pada 12 Desember 2023, karena mengikuti agenda Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono menyatakan, kehadiran Mayor Inf Teddy Indra Wijaya dalam acara debat capres pertama di KPU pada 12 Desember 2023, karena mengikuti agenda Prabowo.

Dia menyatakan, Mayor Teddy tidak mewakili institusi TNI. Kehadiran Teddy bukan karena kepentingan pribadi.

"Dia hanya ajudan yang menjalankan tugas mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi. Ajudan selalu melekat ikut kegiatan Menhan, yang bersangkutan hanya menjalankan tugas sebagai ajudan, tidak lebih," kata Kapuspen TNI, Senin (18/12/2023).

Mayor Inf Teddy Indra Wijaya mengemban tugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sejak tahun 2020. Sebelum menjadi ajudan Menhan RI Prabowo Subianto, Teddy Indra Wijaya adalah asisten ajudan Presiden Jokowi pada tahun 2014-2019.

Kata Julius tugas Teddy selaku ajudan juga tidak memiliki pengaruh terhadap pelbagai proses Pilpres 2024.

Namun, beda ceritanya apabila Teddy dalam posisi sebagai prajurit aktif terang-terangan turut serta dalam agenda kampanye.

"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," tegas Julius.

Dalam foto yang beredar, Teddy tampak mengenakan kemeja biru yang merupakan seragam kampanye Prabowo-Gibran. Dia terlihat berdiri di belakang cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komentar Warganet

 

Akun X @UmarSyadarHsb_ mengomentari momen Teddy hadir dalam debat perdana capres itu. Akun tersebut mempertanyakan status Teddy yang masih berstatus prajurit TNI aktif.

"Halo bawaslu RI. Teddy ini adalah TNI aktif kenapa dia ikut dalam barisan tim prabowo? Kenapa kalian gak tegur orang ini. @bawaslu_RI," tulis akun itu dilihat Minggu (17/12).

"Emang boleh TNI aktif masuk dalam lingkarang timses prabowo gini? Tolong kalian jelaskan," ucapnya.

Sebelum bertugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan, Teddy sempat bertugas menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2019. Lulusan Akademi Militer 2011 itu salah satu perwira brilian yang dimiliki satuan elite Kopassus.

3 dari 3 halaman

Penjelasan TKN

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Erwin Aksa, menyatakan bahwa Teddy tak masuk ke dalam struktur TKN Prabowo-Gibran. Menurut dia, kehadiran Teddy di KPU untuk menjalankan tugas sebagai ajudan Prabowo.

"Enggak, enggak, enggak ya dia sespri atau ajudan," kata Erwin melalui pesan singkat kepada wartawan, Senin (18/12).

Namun, Erwin menyerahkan kepada Bawaslu jika ada pembahasan perihal kehadiran Teddy di debat capres. Dia menekankan Bawaslu memang memiliki hak untuk mengawasi jalannya proses pemilu.

"Oh iya enggak apa, Bawaslu kan punya hak untuk mengawasi nanti Bawaslu melaporkan kepada TNI," ujarnya.

"Kalau ada pelanggaran etika kan tentunya TNI mengambil sikap dalam hal ini karena netralitasnya kan dijaga," sambungnya.

Erwin menjelaskan, Teddy tidak boleh ikut mengatur kegiatan kepemiluan dan hanya boleh menjalankan tugasnya sebagai ajudan Prabowo.

Dia mengatakan, netralitas anggota TNI sudah diatur dalam UU 34/2004 tentang TNI dan PKPU 15/2023 tentang Kampanye Pemilu. Dalam aturan itu, prajurit TNI dilarang ikut dalam kegiatan politik praktis, termasuk ikut sebagai timses salah satu paslon di pemilu.

“Artinya, selama dia tidak menjadi tim sukses, dia tidak artinya ikut dalam kampanye, termasuk yel-yel ya, itu enggak boleh ya. Jadi ya namanya ajudan ya ajudan dan sesprinya Pak Prabowo kan ada banyak, ada sipil juga," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.