Sukses

10 Hektare Lahan di Lereng Gunung Argopuro Hangus Terdampak Karhutla

Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Argopuro terjadi sejak Kamis 12 Oktober, tepatnya di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang.

Liputan6.com, Situbondo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mencatat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Argopuro mencapai sekitar 10 hektare (ha).

Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Argopuro terjadi sejak Kamis 12 Oktober, tepatnya di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang.

"Karhutla di lereng Gunung Argopuro terjadi sejak kemarin, dan Alhamdulillah hari ini kebakaran hutan sebagian bisa dikendalikan," ujar Sruwi, Sabtu (14/10/2023).

Kebakaran hutan dan lahan itu terjadi di Blok Serendeng petak 6a-1 RPH Sumbermalang, BKPH Besuki, KPH Bondowoso.

Menurut Sruwi Hartanto, kebakaran terjadi sejak Kamis, 12 Oktober 2023 sekitar pukul 18.00 WIB, namun api tidak bisa dipadamkan sepenuhnya, karena sebagian titik api berada di tebing yang terjal.

Pemadaman kebakaran hutan dan lahan Gunung Argopuro itu, lanjut dia, dilakukan bersama dengan personel RPH Sumbermalang serta anggota LMDH yang mengetahui ada titik api.

Upaya pemadaman dilakukan secara manual yaitu dengan kepyok dan ranting pohon agar kebakaran tidak merembet ke area lain.

"Api sulit dipadamkan karena cuaca panas dan anginnya juga kencang sehingga api cepat merambat," kata Sruwi Hartanto.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar api berhasil dipadamkan, namun masih ada titik api yang sulit dipadamkan karena berada di lokasi terjal dan di kemiringan, sehingga sulit di jangkau namun masih dalam pemantauan anggota Perhutani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Korban Jiwa

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian tersebut, da lokasi kebakaran jauh dari permukiman penduduk sehingga sangat aman. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak Perhutani setempat.

"Sampai dengan saat ini kami dari Perhutani masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.