Sukses

Periksa 47 Saksi, Polisi Belum Temukan Fakta Kejadian Siswi SD di Gresik Dicolok Tusuk Pentol

Hasil recovery DVR CCTV terkait kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswi kelas 2 SDN 236 Gresik mengalami penurunan penglihatan, ternyata saat kejadian 7 Agustus 2023. Saat itu CCTV dalam kondisi mati.

Liputan6.com, Gresik - Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengungkapkan, kasus siswi kelas 2 SD yang diduga dicolok tusuk pentol di sekolah tidak terekam CCTV.

Hasil recovery DVR CCTV terkait kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswi kelas 2 SDN 236 Gresik mengalami penurunan penglihatan, ternyata saat kejadian 7 Agustus 2023. Saat itu CCTV dalam kondisi mati.

“Sementara dari hasil pemeriksaan DVR CCTV, didapati CCTV sekolah tidak aktif sejak 1 Juni – 18 Agustus, sehingga tidak ada rekaman saat kejadian,” ujar AKBP Adhitya, ditulis Senin (25/9/2023). 

Menurutnya, hasil recovery bahwa log file di DVR tersebut memang tidak ada dan misalkan dihapus, log file-nya pasti masih ada. 

Kapolres menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sebanyak 47 saksi, di samping sudah meminta bantuan Labfor Polda Jatim untuk recovery DVR CCTV.

Dari semua ketarangan yang dikumpulkan, belum ada saksi atau petunjuk yang mengarah kepada kejadian yang dilaporkan korban.

“Fakta yang ditemukan, belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun kami akan terus menambah jumlah saksi untuk membuat kasus ini terang,” tegasnya.

Sementara itu hasil pemeriksaan MRI oleh Dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina, dr. Bambang Tuharianto menunjukkan fakta bahwa tidak ada tanda kekerasan pada mata korban, SAH (8).

Dokter Bambang Tuharianto mengatakan pemeriksaan dilakukan dengan alat canggih MRI. Hasilnya tidak ditemukan kelainan apapun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Kelainan

“Jadi pengelihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat – alat yang tersedia RSUD Ibnu sina tidak kami temukan kelainan apapun,”terang dr Bambang.

Ia menegaskan dari hasil pemeriksaan itu tidak didapatkan kelainan apapun, termasuk bekas darah, bagian dari darah atau kelainan saraf juga tidak ada.

“Tidak ada kelainan yang menunjukkan bekas – bekas kekerasan. Sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun. Benar ada penurunan fungsi penglihatan, tapi tidak ada satupun kelainan yang ditemukan,”pungkas dr Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.