Sukses

Mahasiswa Unej Sulap Rumah Korban Bencana Erupsi Semeru Jadi Museum

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (Unej) di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, menyulap rumah korban erupsi semeru menjadi Museum Kenangan Semeru.

 

Liputan6.com, Jember - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember (Unej)  di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, menyulap rumah korban erupsi semeru menjadi Museum Kenangan Semeru.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember Yuli Witono menyatakan, inisiatif mahasiswa KKN merupakan inovasi yang bermanfaat kepada masyarakat, di antaranya sektor pariwisata yang berdampak ekonomi masyarakat dan sektor edukasi tentang kebencanaan.

"Inovasi yang disajikan oleh mahasiswa KKN tersebut akan berdampak baik untuk pemulihan ekonomi masyarakat serta dapat menjadi lahan penelitian tentang kebencanaan," terangnya, Kamis (31/8/2023).

Yuli manambahkan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat akan terus berupaya mendorong Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk terus berbenah agar masyarakat terdampak erupsi tersebut dapat segera pulih.

"Pemerintah Kabupaten Lumajang merupakan mitra kami di Universitas Jember, ada kampus Universitas Jember pula di Lumajang, melalui penelitian sivitas akademika Universitas Jember menjadi referensi pemerintah Lumajang, kami berkomitmen untuk tetap berkolaborasi dalam sosialisasi dan mitigasi bencana ataupun rekontruksi pasca bencana." imbuhnya.

Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arifin mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan dan memelihara museum kenangan tersebut. Dia beserta jajarannya telah menginventarisir barang-barang yang menjadi saksi dahsyatnya erupsi semeru tersebut.

"Kami telah menginventarisasi barang-barang yang layak dimuseumkan, ada banyak masyarakat yang telah menyerahkan isi rumah tinggal mereka, namun harus dilakukan penggalian," katanya.

Dia berharap sumbangsih pemikiran dari Univeraitas Jember untuk menurunkan tenaga ahlinya melakukan penelitian lebih mendalam agar proyek membangun desanya lebih cepat dan tertata,

"Untuk alokasi anggaran kami telah menyiapkan dari Anggaran Dana Desa ADD yang ada, tinggal melakukan pemekaran wilayah dan potensi-potensi yang ada di wilayah kami," harapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Museum Dapat Dipelihara Pemerintah Desa

Mohammad Afif Mulyana, Koordinator Desa Mahasiswa KKN Universitas Jember mengungkapkan, selain berkoordinasi dengan pihak desa, dirinya mengumpulkan dokumentasi-dokumentasi bangunan sebelum erupsi dan setelah untuk dipajang pada museum tersebut, tak hanya itu saja, ragam dokumentasi peristiwa erupsi dan evakuasi korban erupsipun terpampang di museum tersebut.

"Yang kami kumpulkan ada 60 dokumentasi foto-foto peristiwa, rumah-rumah yang menjadi sasaran erupsi dan 20 barang-barang rumah tangga para korban erupsi, berupa televisi, piring, lampu-lampu dan berbagai barang rumah tangga lainnya," ungkapnya.

Dirinya berharap agar museum tersebut terus dapat di pelihara oleh pemerintah desa setempat dan menjadi pengingat kepada masyarakat akan bahayanya bencana tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.