Sukses

Bisa Sebabkan Kematian, Kenali 5 Gejala Rabies yang Perlu Diwaspadai

Penyakit rabies merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya yang bisa ditularkan lewat gigitan, air liur atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, keleawar atau hewan mamalia lainya.

Liputan6.com, Banyuwangi - Penyakit rabies merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya yang bisa ditularkan lewat gigitan, air liur atau cakaran hewan yang terinfeksi, seperti anjing, keleawar atau hewan mamalia lainya.

Gejala awal yang muncul bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera. Untuk itu, kita harus mengenali gejala rabies setelah digigit anjing agar bisa melakukan Tindakan pencegahan yang diperlukan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masa inkubasi atau lamanya gejala awal setelah digigit anjing rabies muncul, adalah sekitar 2 hingga 3 bulan. Namun bisa juga memakan waktu hingga 1 tahun.

Lokasi dan banyaknya virus yang masuk ke tubuh akan menentukan cepat atau lambatnya gejala yang terjadi setelah digigit anjing rabies.

Nastional Hearlth Service (NHS) yang merupakan layanan kesehatan masyarakat di Inggris Raya, dikutip Sabtu (17/6/2023) menyatakan, ada beberapa gejala rabies setelah digigit anjing yaitu, terasa kebas atau kram pada area yang digigit atau dicakar, mengalami halusinasi atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

Selain itu, korban juga akan merasa sangat cemas atau terlalu bersemangat, kesulitan untuk menelan atau bernapas dan Kesulitan untuk bergerak atau parlisis.

Ketika virus menyerang sistem saraf pusat akan terjadi inflamasi atau pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakang yang bisa menyebabkan kematian.

Rabies pada manusia masih bisa diobati, namun tidak bisa sembuh total dan akan menimbulkan penurunan fungsi otak yang parah, atau malah berakibat kematian.

Bahkan menurut Central of Disease Control (CDC) yang berpusat di Amerika Serikat, hanya ada kurang dari 20 kasus rabies pada manusia yang berhasil bertahan hidup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Mengobati Rabies Pada Manusia

Dilansir dari Mayo Clinic, rabies yang terdeteksi pada manusia biasanya tidak bisa disembuhkan secara total. Meski beberapa orang bisa bertahan hidup setelah terkena rabies, biasanya penyakit ini akan menyebabkan kematian.

Pengobatan rabies biasanya akan melibatkan suntian vaksin rabies untuk memperlambat efek virus di tubuh.

Ada dua jenis vaksin rabies yang akan diberiKan kepada orang yang positif terinveksi rabies.

Pertama, suntikan Immunoglobulin rabies untuk mencegah virus menyerang tubuh, biasanya diberikan pada mereka yang belum pernah mendapatkan vaksin rabies dan diberikan segera pada bagian tubuh yang digigit.

Kedua, rangkain vaksin rabies untuk membantu tubuh mengenali virus dan melawannya, biasanya disuntikan di lengan sebanyak empat kali yang diberikan selama periode 14 hari.

Sebelum mendapatkan pengobatan dari dokter, Anda diharuskan untuk melakukan pertolongan pertama dengan membersihkan luka menggunakan sabun dan air mengalir. Cara ini akan membantu mengeluarkan virus dari dalam tubuh.

Munculnya gejala rabies setelah digigit anjing tersebut perlu diwaspadai karena bisa berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan pertolongan pertama.

Selain itu segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat sehingga bisa memperlambat virus untuk menyerang sistem saraf pusat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.