Sukses

Jelang Idul Adha, Dispertan Banyuwangi Ajukan 1.000 Vaksin LSD ke Pemprov Jatim

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi mengajukan 1000 vaksin LSD ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pengajuan itu dilakukan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak sapi menjelang Hari Raya Idul Adha

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengajukan 1000 vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak sapi menjelang Hari Raya Idul Adha.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dispertan Banyuwangi, Nanang Sugiharto mengatakan, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat di kabupaten Banyuwangi pihanya mengajukan alokasi dosis vaksin tambahan kepada Pemprov Jatim.

“Kami mengajukan sekitar 1000 dosis vaksin LSD dan bertahap terus meminta sampai virus ini benar-benar clear dan tertangani,” ujar Nanang, Selasa (6/6/2023).

Kata Nanang, sebagai langkah antisipasi meminimalisir penularan LSD, ke depannya, Dispertan Banyuwangi akan terus memantau peredaran sapi di Bumi Blambangan seperti, di pasar dan tempat-tempat yang digunakan lalu lintas hewan ternak.

“Baik yang ada di peternak maupun yang didatangkan dari luar, kita pastikan semua harus bebas dari penyakit,” cetusnya. 

Dispertan meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan kondisi kebersihan dan keamanan kandang. Pasalnya, hal itu sebagai langkah dasar dalam upaya pencegahan virus LSD yang bisa dilakukan.

Kemudian, ia juga mengimbau kepada peternak Banyuwangi. Apabila mengetahui tanda-tanda virus LSD, dapat segera melapor kepada petugas hewan setempat, supaya penyakit tersebut dapat dicegah penyebarannya.

“Jika ada tanda-tanda yang mengarah ke gejala klinis mirip seperti LSD, maka peternak diharap segera menghubungi petugas kesehatan hewan setempat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) setempat telah menyalurkan 700 dosis vaksin virus Lumpy Skin Disease (LSD) ke sejumlah peternak sapi perah dan potong di daerahnya.

“Kuota vaksin yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, sudah habis,” katanya.

Nanang menjelaskan, pada vaksin kloter pertama ini, pihaknya sengaja mengutamakan sapi perah dan potong. Pasalnya, kedua jenis sapi tersebut memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

“Selain itu, sapi perah dan potong rentan terkena penyakit,” ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahap Pertama sebaran vaksin di 6 Kecamatan

Adapun sebaran vaksin pada tahap pertama ini di Kecamatan Purwoharjo, Licin, Bangorejo, Tegalsari, Siliragung dan Tegaldlimo.

Pada 24 Mei 2023 lalu, pihaknya mendistribusikan vaksin LSD di wilayah Kecamatan Licin.

“Sekitar 37 ekor sapi perah di kelompok sapi perah ‘Ijen Makmur’ sudah dilakukan vaksinasi termasuk sapi potong di sekitarnya,” ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.