Sukses

Banyuwangi Punya Museum Sampah, Yuk Tengok Apa Saja Isinya?

Kecamatan Kalipuro Banyuwangi museum sampah yang didirikan para aktivis lingkungan di wilayah setempat.

 

Liputan6.com, Banyuwangi - Kecamatan Kalipuro Banyuwangi mempunyai museum sampah yang didirikan para aktivis lingkungan di wilayah setempat.

Di museum ini banyak memamerkan aneka ragam barang turunan dari sampah organik maupun anorganik, menjadi barang dengan memiliki nilai ekonomi tinggi. Seperti pupuk kompos, eco enzime, batik ecoprint, tas kertas semen, bantal ecobrick, dan sejumblah bahan daur ulang lainnya. 

Tak hanya itu, pengunjung juga diajak melewati setiap tahap proses untuk mendorong mereka bertindak dengan lebih bertanggung jawab terhadap sampah. 

Salah satu pengunjung, Kaisya, mengatakan baru pertama kali berkunjung ke museum sampah, Ia mengaku senang dengan keberadaan museum sampah. Sebab, menurutnya dengan adanya museum ini dirnya dan teman-temannya bisa belajar mengolah sampah sejak dini. 

"Saya di sini sangat senang karena bisa belajar mengolah sampah dan lebih mencintai lingkungan, biar sampah gak dibuang sembarangan, sehingga bisa didaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat," Kata Kaisya, Senin (5/6/2023). 

Inisiator museum sampah, Murwati mengatakan museum ini sudah berdiri sejak dua tahun yang lalu, atau tepatnya pada 2021.

“Dua tahun yang lalu saya bersama teman-teman yang lain yang peduli lingkungan berinisiatif mendirikan meseum ini, tujuannya agar masyarakat bisa sadar tidak membuang sampah sembarangan,” kata Murawati.

Murwati menjelaskan alasan mendirikan museum sampah ini, karena prihatin tehadap permasalahan yang sangat kompleks, sehingga pihaknya pun terinspirasi mendirikan museum sampah. 

"Lantaran banyaknya sampah plastik sudah menahun hingga penyelesaiannya membutuhkan proses panjang dan keterlibatannya semua manusia, kami mendirikan museum sampah untuk mendorong masyarakat terutama anak-anak untuk lebih mencitai lingkungan'' Jelas Murwati. 

Ia pun berharap dengan didirikannya museum sampah ini masyarakat semakin mencintai lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

“Mudah-mudahan masyarakat bisa lebih sadar terhadap lingkunganya, sehingga mau membuang sampah pada tempatnya, tidak mencemari lingkungan dari sampah, sesederhana itu saja,” paparnya.

Sebab sampai saat ini,  masih banyak ditemukan masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terlebih lagi sampah plastik.

“Kita lihat saja di sungai ataupun dipantai jika sudah banjir atau hujan lebat, banyak sekali sampah yang hanyut. Itu menunjukan masih banyak sampah yang dibuang secara sembarangan,”tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Sampah di Banyuwangi Capai 1.245 Ton Perhari

Sementara itu, produksi sampah di Kabupaten Banyuwangi sangat besar. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi mencatat potensi sampah di organik dan anorganik di Banyuwangi mencapai 1.245 ton per hari.

Dalam satu bulan, potensi sampah yang dihasilkan di Banyuwangi mencapai 37.360.89 ton, dan satu tahun mencapai 448.330.70 ton. Jumlah tersebut angka yang tentunya sangat fantastis.

Adapun rincian sampah tersebut  yaitu sampah plastic 45 persen, kertas 19 persen, beling 4 persen, logam 4 persen dan sampah lainya 28 persen. Sampah- sampah tersebut berasal dari berbagai sumber mulai dari TPA sebanyak 147,88 ton perhari, TPST 604,79 ton perhari, dan rumah tangga sebanyak 492.69 ton perhari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.