Sukses

Wisata Pasir Putih Situbondo Raup Pendapatan Rp1,1 Miliar hingga April 2023

Pendapatan Obyek Wisata Bahari Pasir Putih dalam kurun waktu catur bulan atau empat bulan pertama tahun 2023 mencapai Rp1,1 miliar

Liputan6.com, Situbondo - Pendapatan Obyek Wisata Bahari Pasir Putih Situbondo dalam kurun waktu empat bulan pertama 2023 mencapai Rp1,1 miliar.

“Untuk pendapatan kotor terhitung Januari hingga April 2023 lebih dari Rp1,1 miliar, dan biaya operasional termasuk gaji karyawan 72 orang sekitar Rp 886 juta,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Situbondo Tuti Margiyanto, Sabtu (27/5/2023).

Pengelolaan obyek wisata Pasir Putih yang saat ini dikelola langsung oleh pemerintah daerah itu, dalam waktu empat bulan pendapatan bersih sudah mampu mencapai sekitar Rp246 juta

Menurutnya, pendapatan kotor Rp1,1 miliar tersebut diperoleh dari jumlah pengunjung wisata bahari yang terletak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan tersebut. Selain itu menurutnya, pendapatan juga diperoleh dari hunian hotel milik Pemkab Situbondo.

“Jumlah pengunjung Objek Wisata Bahari Pasir Putih biasanya ramai pada libur tahun baru dan libur Hari Raya Idul Fitri, serta hari libur Nasional Lainya, termasuk akhir pekan,”tambahnya.

Pada Oktober 2022, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasir Putih Situbondo dibubarkan dan dikelola langsung oleh pemerintah daerah setempat, karena dinilai perusahaan tidak sehat dan selalu mengalami kerugian.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, ketika itu pengelolaan Perumda Pasir Putih tidak bisa memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD).

Bahkan tahun 2021 perusahaan milik pemerintah daerah itu minus sekitar Rp300 juta. Sehingga dinilai sudah tidak sehat dan tidak wajar, karena biaya operasional melebihi dari pendapatan perusahaan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merugi Rp300 Juta

Pada Oktober 2021 pendapatan Perumda Pasir Putih Situbondo mencapai sekitar Rp2,6 miliar, sedangkan biaya operasional Rp2,9 miliar.

Sehingga perusahaan milik daerah yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan itu minus sekitar Rp300 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.