Sukses

Gibran: Revitalisasi Keraton Solo Dimulai dari Gerbang Gladak, Juga Menyasar Masjid Agung

Liputan6.com, Solo - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka atau Gibran menyatakan, revitalisasi Keraton Surakarta akan dimulai dari Gerbang Gladak, seiring dengan komitmen pemkot Solo dan  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Yang kami garap dulu Gerbang Gladak dan Alun-alun Selatan," kata Gibran ditulis Minggu (12/2/2023), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan hasil pertemuan dengan Putra Mahkota Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya pada Rabu 8 Februari lalu.

"Semua bertahap karena semua kan bangunan cagar budaya, jadi perlu perhatian khusus," katanya.

Gibran mengatakan revitalisasi juga akan menyasar pada bangunan Masjid Agung Keraton Surakarta.

"Otomatis Masjid Agung juga harus mengikuti. Khususnya di Masjid Agung kan bangunan luar biasa, namun kerusakan bisa dilihat secara kasat mata," katanya lagi.

Ia mengatakan untuk proses revitalisasi bangunan masjid juga akan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

"Kalau Masjid Agung kajiannya sudah lama saya terima," katanya pula.

Disinggung mengenai bangunan dalam keraton untuk ikut direvitalisasi tahap awal, ia mengatakan sudah berupaya memasukkan bangunan Sangga Buwana agar segera tersentuh revitalisasi.

"Sebetulnya di suratnya ke kementerian (Kementerian PUPR) tak sisipkan Sangga Buwana juga, tapi tergantung kecukupan anggaran, semua bertahap ya. Kayak Mangkunegaran," kata Gibran lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Revitalisasi Masjid

Ketua Takmir Masjid Agung Keraton Surakarta Muhtarom berharap agar revitalisasi masjid segera dilakukan.

"Ini sowan Pak wWali untuk koordinasi. Dalam hal ini kami mengawal bagaimana cagar budaya nasional tetap dilestarikan agar jadi destinasi wisata religi dan masjid yang penuh sejarah," katanya lagi.

Ia mengatakan sudah ada beberapa bagian bangunan yang lapuk akibat dimakan rayap. Oleh karena itu, jika tidak segera ditangani maka bagian yang lapuk akan makin luas.

"Kalau terlalu lama yang asumsinya (kerusakan, red.) sekitar 10 persen jadi 20 persen. Selama ini masih aman, tapi tidak terus enak-enak karena kelapukan kan berkembang. Apalagi setiap hari masjid difungsikan," kata dia pula.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.