Sukses

Sempat Terendam Banjir, Perlintasan Kereta Api di Kalibaru Banyuwangi Sudah Bisa Dilewati

Kereta Api Tawangalun menjadi satu-satunya kereta api yang perjalananya tertahan akibat banjir bandang di Kalibaru.

Liputan6.com, Banyuwangi - Banjir yang melanda Kalibaru Banyuwangi telah surut. Perlintasan kereta api yang semula tergenang sehingga tidak bisa dilintasi, kini telah dibuka lagi oleh PT KAI Daop 9 Jember.

Kereta Api Tawangalun relasi Stasiun Malang Kota Lama- Stasiun Ketapang Banyuwangi akhirnya dapat melanjutkan perjalanan lagi.

Sebelumnya perjalanan Kereta Api Tawangalun Sampai terhambat banjir sehingga harus tertahan di Stasiun Kalisat Jember, sejak pukul 21.32 WIB, Kamis 3 November 2022.

Maneger Hukum dan Humas Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari mengatakan, Kereta Api Tawangalun telah meninggalkan Stasiun Kalisat sekitar pukul 01.43 WIB, Jumat 4 November 2022.

Kereta Api Tawangalun menjadi satu-satunya kereta api yang perjalananya tertahan akibat banjir bandang di Kalibaru.

"Dari arah timur ( Banyuwangi) tidak ada kereta api yang tertahan banjir bandang Kalibaru," ujar Zaki Jumat (4/11/2022)

Petugas PT KAI telah melakukan pemantauan keamanan lintasan yang sampai tergenang banjir bandang di wilayah Kecamatan Kalibaru itu.

Karena ada balas batu kricik yang gogod akibat terbawa arus air sehingga Kereta Api Tawangalun harus tertahan dan mengalami keterlambatan sekitar 3 jam.

Meski sudah dapat dilintasi kereta Api namun kecepatan yang dianjurkan masih terbatas dan belum bisa normal seperti biasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Puluhan Rumah Terendam Banjir

 

Sebelumnya, pasca dilanda hujan deras, sungai Yas yang berada di wilayah Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru meluap, Kamis (3/11/2022) sore.

Akibatnya puluhan rumah warga di wilayah tersebut terendam banjir setinggi dada orang dewasa.

"Yang terdampak ada di RW 5, RW 6 dan RW 7. Jalan Raung di Desa Kalibaru Wetan sudah kayak sungai. Airnya deras," kata Rudy Iryanto, relawan Pusdalops Banyuwangi.

Rudy menyebut banjir terparah terjadi di RW 5 dan RW 7. Sementara di RW 6, tidak begitu parah karena lokasinya yang berada di tempat yang lebih tinggi. 

"Di RW 5 dan RW 7 air sudah setinggi dada orang dewasa," ujarnya.

Bahkan kendaraan roda empat dan truk juga sempat terseret arus sungai. Beberapa material dan barang rumah tangga milik warga juga hanyut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.