Sukses

Minat Wisata ke Luar Negeri Berkurang, Agen Travel Berharap Perjalanan Domestik

Beberapa anggota travel hanya berharap pada perjalanan domestik, meski dalam beberapa pekan terakhir masih kurang bergairah.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia atau Asita mengeluhkan menurunnya minat wisata ke luar negeri seiring ancaman wabah virus corona atau covid-19.

Selain itu, sejumlah negara menutup kunjungan turis asing. Hal ini berdampak terhadap bisnis travel. "Saat ini memang sedang kolaps, bahkan untuk penerbangan ke China sudah dibatalkan semua, umrah distop dan tiket penerbangan sedikit," kata Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA atau Asosiasi agen tour dan travel Indonesia) Jawa Timur, Arifudinsyah, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 4 Maret 2020.

Arifudinsyah mengaku, dirinya bersama beberapa anggota travel hanya berharap pada perjalanan domestik, meski dalam beberapa pekan terakhir masih kurang bergairah. "Kami saat ini hanya berharap dari pariwisata domestik antarprovinsi, sebab kalau ke luar negeri sudah sulit ," kata dia.

Selain itu, agen travel perjalanan wisata ke luar negeri yang ada di Surabaya  menyatakan menurunnya minat wisata ke luar negeri dalam sebulan ini.

"Kalau Januari 2020 masih ada kunjungan, tapi saat Februari begitu ada pengumuman dan Tiongkok terkena wabah, langsung tidak ada peminat berwisata ke luar negeri," kata Pemilik Padma Tour Organizer, Wina Bojonegoro dikonfirmasi Rabu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Pemerintah Ada Langkah Antisipasi

Ia mengatakan, pada saat kali pertama wabah corona diumumkan China, perjalanan ke luar negeri peminatnya mulai menurun, padahal biasanya dalam sebulan ada delapan kali perjalanan dari Surabaya, Malang dan Jakarta.

"Kalau awal-awal corona masih ada penerbangan, dan harusnya bulan ini juga ada yang berangkat tapi ternyata tidak bisa atau dibatalkan," kata Wina kepada wartawan.

Biasanya, kata dia, Padma Tour Organizer memberangkatkan wisatawan ke sejumlah wilayah Asia, seperti Vietnam dan Thailand, ditambah beberapa negara Eropa seperti Turki. Oleh karena itu, Wina berharap pemerintah bisa melakukan langkah antisipasi agar kondisi "yellow zone" bagi Indonesia bisa kembali ke "green zone".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.