Sukses

DPRD Surabaya Usul Renovasi Balai RT/RW Pakai Dana Kelurahan

Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menuturkan, selama ini setiap tahun sudah ada anggaran untuk renovasi Balai RT/RW sudah dialokasikan dari dana kelurahan melalui APBD yang nilainya Rp1 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan DPRD Surabaya mengusulkan renovasi Balai Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di kota itu untuk didanai APBD Surabaya melalui dana kelurahan.

Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menuturkan,  selama ini setiap tahun sudah ada anggaran untuk renovasi Balai RT/RW sudah dialokasikan dari dana kelurahan melalui APBD yang nilainya Rp1 miliar, tapi kurang maksimal. 

"Namun sekarang ini berbeda karena di bawah naungan Undang Undang yang harus diikuti, untuk dana kelurahan nilainya mencapai sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar setiap tahunnya," ujar dia seperti dikutip dari Antara, Senin (2/12/2019).

Dia menuturkan, sistem dana kelurahan saat ini memberikan keleluasaan kepada pihak masyarakat di tingkat bawah RT/RW untuk mengusulkan sesuai dengan permasalahan yang ada juga progam yang dibutuhkan.

"Untuk sekarang kita sudah memulai membuka pembenahan balai RW lebih dulu," ujar politikus Partai Gerindra ini.

Hal itu, lanjut dia, karena RT/RW menjadi satu institusi yang cukup strategis bagi DPRD Surabaya untuk intervensi kebijakan pembangunan terkait revitalisasi bangunan, revitalisasi skruktur, dan revitalisasi fungsi (3R). "Jadi 3 R yang kita sampaikan kepada eksekutif untuk dilaksanakan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Ada 154 Kelurahan

Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Adi Sutarwojono, sebelumnya mengatakan ada sebanyak 154 kelurahan yang tersebar di Surabaya, masing-masing kelurahan akan mendapatkan Rp 3 miliar yang diperoleh dari lima persen APBD dikurangi Dana Alokasi Khusus.

Pemkot Surabaya dalam hal ini didorong untuk untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang Program Dana Kelurahan yang merupakan amanat dari UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah, kemudian diterjemahkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17/2018 tentang Kecamatan.

"Pada Pasal 30 disebutkan bahwa dana kelurahan penggunaannya untuk pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Ini Fokus Alokasi APBD Surabaya pada 2020

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, APBD Surabaya ditargetkan akan digodok pada 10 November 2019 itu nilainya mencapai Rp 10.322.025.903.013 atau sekitar Rp 10,32 triliun.

"Prioritas pembangunan itu sudah sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kota Surabaya. Fokus tahun depan adalah infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Visi wali kota itu dituangkan dalam RPJMD, dan fokusnya tiga bidang itu," kata dia pada Kamis, 31 Oktober 2019.

Khusus infrastruktur, Eri menuturkan, tahun depan akan melanjutkan pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) ruas Sememi ke Utara-Fly Over Teluk Lamong, dan melanjutkan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) ruas Nambangan-Kedungcowek, dilansir dari Antara.

Selain itu, pengadaan tanah dan pelebaran frontage road Wonokromo, pengadaan tanah dan pembangunan jalan akses menuju Gelora Bung Tomo, dan pengadaan tanah serta pembangunan jalan akses Lapangan Tembak.

Ada pula pengadaan tanah dan pembangunan Jembatan Gunungsari (Gajah Mada), pembangunan box culvert diversi Gunungsari, pembangunan Jembatan Joyoboyo, Jembatan Ngagel, dan Jembatan Undaan Wetan-Undaan Kulon.

4 dari 4 halaman

18 Titik Pedestrian pada 2020

Tahun depan Pemkot Surabaya juga akan membangun pedestrian di 18 lokasi, dan pembangunan rumah pompa di dua lokasi, pengadaan pemasangan pompa air di tujuh lokasi dan pengadaan alat berat.

"Itu semuanya berada di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan. Tahun depan, anggaran mereka mencapai Rp1,2 triliun," kata dia.

Sedangkan dalam bidang kesehatan, kata dia, tahun depan ada inovasi besar-besaran, yaitu pembangunan fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH) dan radioterapi di RSUD dr. M. Soewandhie.

"Dua fasilitas ini dinilai sangat penting karena pasien kanker di Kota Surabaya cukup tinggi. Makanya, Bu wali menginginkan fasilitas tambahan ini karena warga Surabaya sangat membutuhkannya," kata dia.

Sementara dalam bidang pendidikan, anggarannya melebihi 20 persen dari total APBD. Anggaran itu untuk membiayai pendidikan gratis SD-SMP, apalagi perhitungan BOPDA sudah per-rombel, bukan per-kepala lagi.

Bahkan, nanti akan ada pemberian jasa pelayanan bagi guru sekolah swasta sebanyak Rp1 juta per orang per bulan. "Ada pula berbagai beasiswa yang disediakan oleh pemkot, sehingga anggarannya juga lumayan besar," katanya.

Selain itu, tahun depan Pemkot Surabaya juga akan fokus pembenahan berbagai infrastruktur demi mempersiapkan tuan rumah piala dunia U-20 tahun 2021. Pembenahan akses jalan dan lapangan penunjang akan dikerjakan dengan menggunakan APBD Surabaya 2020.

Â