Sukses

Fenomena Jual Beli Info Penerbangan Idol K-Pop dan Perilaku Obsesif Fans di Bandara

Kerumunan di bandara Korea Selatan saat keberangkatan artis terkadang menimbulkan kekacauan.

Liputan6.com, Jakarta Setiap ada jadwal penerbangan artis atau orang-orang terkenal, kerumunan besar sudah biasa terlihat di Incheon International Airport maupun di Gimpo International Airport, Korea Selatan.

Mereka biasanya akan berkumpul di gate keberangkatan dan menanti kedatangan artis. Kerumunan itu umumnya terdiri para jurnalis foto, fansite hingga penggemar.

Salah satu contoh adalah saat keberangkatan grup RIIZE dari Korea Selatan menuju Los Angeles, AS. Informasi mengenai penerbangan mereka bukan hal yang privat karena bisa diakses secara mudah.

Media The Chosun Daily pada Senin (14/4/2024) mengunggah screenshot transaksi jual beli info penerbangan melalui chat. “Saya ingin membeli jadwal penerbangan RIIZE untuk bulan April.”

“Harganya 500 won.” Pembayaran dilakukan melalui Open Chat anonim di KakaoTalk. Kurang dari satu menit, sebuah pesan masuk: “Korea→LA, 8 Apr, OZ204.” Itu adalah nomor penerbangan Asiana Airlines.

“Kamu harus cek sendiri waktu dan gerbangnya,” tambah si penjual. Pencarian cepat menunjukkan penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat pukul 20.40. 

Pada 8 April, sore harinya, Bandara Internasional Incheon sudah dipenuhi penggemar perempuan yang berharap bisa melihat sekilas boy group beranggotakan enam orang itu.

Bahkan empat jam sebelum keberangkatan, kursi-kursi plastik sudah berjejer di dekat gerbang luar bandara, dan seperti dugaan, lensa telefoto besar mulai bermunculan. RIIZE terlihat di bandara saat itu, membuktikan bahwa informasi yang disebarkan akurat.

Selain RIIZE, Stray Kids, Zerobaseone, Boynextdoor, The Boyz, Seventeen—jadwal keberangkatan banyak grup K-pop populer dapat diakses dengan mudah hanya lewat pencarian sederhana di media sosial X.

Detail penerbangan idol group dari April hingga Juni secara terbuka diperjualbelikan. Harganya biasanya berkisar antara 500 hingga 2.000 won (sekitar Rp6.000–Rp23.000).

2 dari 4 halaman

Perilaku Obsesif Fans

Beberapa penggemar bahkan melangkah lebih jauh, membeli tiket penerbangan yang sama dengan sang artis agar bisa naik pesawat bersama mereka—sering kali dengan tujuan melakukan kontak fisik atau diam-diam memotret di dalam kabin.

Dengan biaya tambahan, informasi yang lebih sensitif pun konon tersedia. Bahkan, ada laporan penggemar yang sampai mengubah pesanan makanan dalam penerbangan sang artis tanpa izin.

Konsekuensi dari perilaku obsesif ini sering kali berdampak pada penumpang biasa. Kerumunan penggemar menyebabkan kemacetan serius, dan keamanan ekstra di sekitar selebritas kerap memicu gangguan.

3 dari 4 halaman

Suasana Bandara Tidak Kondusif

Pada 29 Maret 2025, girl group baru Hearts2Hearts juga sempat mengalami kekacauan di Bandara Internasional Gimpo.

Diberitakan bahwa saat para member memasuki ruang keberangkatan, para penggemar, media, dan staf keamanan saling dorong, menciptakan kekacauan. Situasi makin parah karena keramaian akhir pekan.

Seorang penumpang yang frustrasi terekam dalam video berteriak, “Kami juga harus naik pesawat, dasar!” Rekaman itu viral dan memicu kritik luas di dunia maya.

“Apa sekarang selebritas sudah seperti bangsawan?” tulis salah satu komentar, seiring meningkatnya kemarahan publik dan tercorengnya citra grup tersebut.

4 dari 4 halaman

Sempat Ingin Dibuat Jalur Khusus

Karena insiden terus berulang, otoritas bandara mencoba mengambil langkah pencegahan. Oktober lalu, Perusahaan Bandara Internasional Incheon mengirim pemberitahuan resmi ke sejumlah agensi hiburan, mengusulkan prosedur baru yang memungkinkan selebritas menggunakan gerbang keberangkatan khusus guna meminimalkan kerumunan.

Rencana ini melibatkan perluasan akses ke gerbang yang sudah ada, yang sebelumnya hanya digunakan kru dan penumpang dari terminal kota. Usulan ini ditolak publik karena dianggap sebagai perlakuan istimewa. Pihak bandara pun membatalkan pelaksanaannya secara mendadak hanya satu hari sebelum diberlakukan.