Sukses

Syakir Daulay Disomasi Karena Menyinggung Teks Proklamasi Untuk Promosi Film

Syakir Daulay dianggap menyinggung teks Proklamasi yang dibacakan Presiden Soekarno

Liputan6.com, Jakarta Syakir Daulay dianggap menyinggung teks Proklamasi yang dibacakan Presiden Soekarno. Melalui akun Instagram terverifikasinya, Syakir mengunggah video seperti saat Presiden Soekarno membacakan naskah Proklamasi.

Ia mengenakan peci hitam sambil memegang selembar kertas dan berbicara di depan mikrofon. Latar video itu menampilkan foto hitam putih suasana pembacaan teks Proklamasi.

Yang membuat Syakir dianggap menyinggung teks Proklamasi, saat membacakan kertas yang dipegangnya, justru narasi berbeda yang keluar dari mulut Syakir.

“Kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, keprihatinan kami terhadap perfilman Indonesia," kata Syakir membacakan kertas yang dipegangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahas Film Percintaan dan Horor

Selanjutnya, Syakir mengucapkan narasi yang berisi mengenai film percintaan dan horor yang banyak menghiasi layar bioskop saat ini.

"Hal hal mengenai film percintaan dan perhororan membuat kami semakin kesepian, karena tidak ada yang mau diajak jalan," kata Syakir.

"Maka dari itu, kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, akan merilis film yang berperi kejombloan," dia menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Somasi

Ketua Jaringan Alumni Mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) Moh. Sofyan SH bersama Pengurus Advokat Perkumpulan Pengacara Islam, langsung merespon apa yang dilakukan Syakir di Instagram.

Ia melayangkan somasi tertulis kepada Syakir sebagai bentuk protes terhadap teks Proklamasi yang narasinya diubah untuk kepentingan promosi film.

 

 

4 dari 4 halaman

Isi Somasi

“Meminta saudara Syakir untuk meminta maaf secara terbuka kepada keturunan para pendiri bangsa serta rakyat Indonesia,” tulis Moh. Sofyan SH melalui keterangan tertulis, Selasa, 26 Agustus 2023.

Menurutnya, teks proklamasi adalah hal sakral yang tidak sepantasnya dibelokkan menjadi komersialisasi apalagi bahan lelucon. “Apabila Syakir Daulay mengabaikan somasi terbuka kami, maka kami akan melakukan langkah-langkah hukum serta tindakan hukum baik perdata maupun pidana,” dia menegaskan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini