Sukses

Berawal dari Tasikmalaya, Arti Kraft Sukses Pasarkan Produk Hingga ke Eropa

Arti Kraft sudah mengekspor beraneka ragam produk dekorasi rumah dalam jumlah yang cukup banyak dari Tasikmalaya ke Eropa, Amerika, dan Asia.

Liputan6.com, Jakarta Bambu merupakan sustainable material yang bisa dimanfaatkan untuk memproduksi dekorasi rumah dan perabot rumah tangga. 

Salah satu perusahaan yang menggunakan bambu dalam membuat kerajinan rumah tangga adalah PT Arti Kraft Indonesia yang berdiri sejak 2016 dan memiliki pabrik di Tasikmalaya

Arti Kraft sudah mengekspor beraneka ragam produk dekorasi rumah dalam jumlah yang cukup banyak dari Tasikmalaya ke Eropa, Amerika, dan Asia. 

CEO Arti Kraft, Christopher Sada mengatakan sebagai perusahaan, pihaknya memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi pengrajin lokal. Bersama tim R&D dan pengrajin, pihaknya selalu berinovasi terus untuk menampilkan desain-desain baru yang dibuat dari berbagai serat alami.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Banyak Variasi Produk

“Kami juga menjadi pelopor sistem industrialisasi di dalam kerajinan tangan untuk meningkatkan produktifitas pengrajin. Kami telah melahirkan banyak variasi untuk produk dekorasi rumah seperti basket, storage, lamp shade, dan lain-lain dengan desain yang modis dan tentunya dengan kualitas yang terbaik,” ucap Christopher saat ditemui di Jakarta, Senin (13/3/2023). 

Ia menuturkan, walaupun sudah kuat di pasar ekspor, pihaknya juga ingin mengembangkan pasar lokal khususnya di pasar retail sehingga dapat menyajikan beragam produk Arti Kraft di pasar dunia termasuk pasar lokal di Indonesia.

 

 

3 dari 4 halaman

Mengembangkan Komunitas Pengrajin Lokal

“Dalam rangka mengembangkan komunitas pengrajin lokal Tasikmalaya, kami sudah bekerjasama dengan ratusan pengrajin untuk saling bahu-membahu memperkenalkan produk buatan Indonesia ke pasar dunia. Kerjasama ini sudah terbangun dan terus berkembang sejak tahun 2016,” ucap Christopher.

Ia menjelaskan, pihaknya juga terus menerus mendidik pengrajin pengrajin baru untuk membuat produk produk yang dengan desain yang bagus dan kualitas yang terbaik untuk mendorong dunia kerajinan terus berkembang.

 

 

4 dari 4 halaman

Konsep Budidaya dan Penanaman Kembali

“Serat alami dan sustainable material adalah salah syarat untuk kami jadikan bahan baku produk kami. Kami percaya dengan konsep budidaya dan penanaman kembali untuk menggantikan semua serat alami atau bambu yang kami ambil dari alam. Sekarang fokus bahan baku kami adalah di karya kerajinan dari bambu, pandanus leaves, dan sedge grass atau mendong,” papar Christopher. 

“Selain hanya menggunakan sustainable material, kami juga menggunakan barang penunjang seperti cat pewarna dan cairan kimia yang ramah lingkungan. Kami menggunakan teknologi dan mempunyai tim yang berpengalaman untuk menciptakan bahan penunjang yang ramah lingkungan,” tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.