Sukses

Celine Dion Kena Gangguan Saraf Langka, Umumkan Penyakitnya Sambil Menahan Tangis

Celine Dion menyatakan diagnosis ini akhirnya menjelaskan kejang otot atau spasme yang selama ini ia alami.

Liputan6.com, Jakarta Celine Dion mengunggah dua buah video pendek di akun Instagram terverifikasi. Bukan berita menyenangkan, ia mengungkap bahwa dirinya mengalami gangguan kesehatan yang hanya diderita segelintir orang di dunia, stiff-person syndrome.

Penyanyi kelahiran Kanada ini mengawali video yang diunggah dalam bahasa Inggris dan Prancis ini, dengan menyatakan bahwa dirinya begitu kangen berdiri di panggung dan bertemu langsung dengan penggemar.

“Seperti yang kalian tahu, aku adalah orang yang sangat terbuka. Dan sebelumnya aku belum siap mengabarkan hal ini, tapi aku sekarang aku sudah siap,” kata Celine Dion sambil mengangguk kecil seraya menatap kamera dengan sedih.

Pelantun soundtrack Titanic ini menghela napas panjang lalu berkata, “Aku selama ini menghadapi masalah dengan kesehatanku dalam waktu yang sudah lama. Dan sangat sulit bagiku menghadapi tantangan ini, dan membicarakan apa yang terjadi kepadaku.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gangguan Saraf Langka

Meski gangguan kesehatan ini telah berlangsung lama, pelantun “That’s The Way It Is” baru belakangan ini menerima diagnosis. “Baru-baru ini aku menerima diagnosis gangguan saraf yang sangat langka, disebut stiff-person syndrome yang menyerang sekitar satu dari sejuta orang,” kata dia.

Artis 54 tahun tersebut menyatakan diagnosis ini akhirnya menjelaskan kejang otot atau spasme yang selama ini ia alami.

3 dari 4 halaman

Tunda Konser

Celine Dion menceritakan bahwa kejang urat yang ia derita sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bahkan terakhir, ia mesti memundurkan konsernya.

Konser pada musim semi 2023 akan diundur ke 2024, begitu pula delapan konser yang rencananya digelar pada musim panas.

“Sakit rasanya mengatakan hal ini kepadamu pada hari ini. Ini artinya, aku tak akan siap memulai kembali turku di Eropa pada Februari,” ujar Celine dengan suara bergetar menahan tangis.

4 dari 4 halaman

Stiff Person Syndrome

People yang melansir Stiff Person Syndrome Foundation, menyebut bahwa gangguan ini memengaruhi sistem saraf pusat, terutama otak dan sumsum tulang belakang.

Ada kasus di mana penderitanya harus menggunakan kursi roda, bahkan menjalani tirah baring secara penuh. Kejang otot yang ditimbulkan juga bisa sangat parah, bahkan bisa menyebabkan sendi terkilir hingga patah tulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.