Sukses

Jordi Onsu Prihatin Soal Viral Gaji Karyawan Geprek Bensu Belum Dibayarkan: Karena Ini Masalah Perut

beredar kabar juga bahwa setelah masalah ini viral, beberapa karyawan Geprek Bensu langsung mendapatkan hak-haknya yang sempat tertunda. Namun, si pengunggah mengatakan bahwa gajinya itu belum sepenuhnya terbayarkan.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, viral di media sosial mengenai unggahan yang diduga dari para karyawan Geprek Bensu, bisnis kuliner milik Ruben Onsu. Beberapa karyawan Ruben Onsu mengaku belum mendapatkan hak-hak gajinya.

Menyusul viralnya isu tersebut, Instagram Jordi Onsu turut menjadi sasaran. Banyak warganet yang meninggalkan komentar menyinggung masalah ini.

Beberapa waktu lalu, beredar kabar juga bahwa setelah masalah ini viral, beberapa karyawan Geprek Bensu langsung mendapatkan hak-haknya yang sempat tertunda. Namun, si pengunggah mengatakan bahwa gajinya itu belum sepenuhnya terbayarkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belum Sepenuhnya

"Terimakasih teman2 sudah bantu kita.. Setelah video ini viral gaji kita langsung turun.. Baru sebagian turun sisa nya belom.. Pokoknya terima kasih udh bantu hastag ya temen2," tulis seorang warganet dilihat dari unggahan akun gosip @insta.nyinyir.

 

3 dari 4 halaman

Masalah Perut

Rupanya masalah ini pun sudah sampai ke telinga Jordi Onsu. Ia mengaku ikut prihatin karena masalah ini menyangkut hajat hidup karyawan-karyawannya.

"Aku baru dapat laporan ya, yang pasti kasihan, karena ini mengenai masalah perut ya, makan," kata Jordi Onsu dikutip dari kanal YouTube Indosiar, Senin (28/11/2022).

 

4 dari 4 halaman

Atensi Penuh

Terlepas dari itu, Jordi Onsu menegaskan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan masalah ini hingga tuntas.

"Yang pasti ini menjadi atensi penuh aku, karena memang beberapa bulan ini seperti yang kalian lihat, banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan efisiensi. Pokoknya ini menjadi atensi aku dan segera diselesaikan, apalagi ini menyangkut saudara-saudara kita yang banyak juga kehilangan pekerjaan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.