Artis Kawakan: Aminah Cendrakasih Si Mak Nyak yang Telah Bintangi Lebih dari 100 Film, Foto Masa Mudanya Cantik

Bila kita kembali ke belakang, ada sejumlah hal menarik yang bisa kita gali dari seorang Aminah Cendrakasih. Mulai dari awal mula bermain film era 1950-an, sampai keterlibatannya di film Si Doel terbaru dalam kondisi sakit. Lihatnya posenya di masa lalu, kecantikannya terpancar.

Karier wanita yang lahir pada 29 Januari 1938 ini dimulai dunia panggung. Lama menjadi aktris pentas, Aminah akhirnya mendapat kesempatan untuk bermain dalam film berjudul Oh Ibuku yang ditayangkan pada tahun 1955 silam.

Aminah pun mendapatkan peran utama dalam filmnya yang ketiga, Ibu dan Putri (1955), bersama mendiang aktris Lies Noor. Hingga 1989, Aminah sudah bermain di 101 judul film baik itu peran utama maupun pemeran pendukung.

Judul-judul film top lain yang dibintangi oleh Aminah Cendrakasih adalah Asrama Dara (1958), Betty Bencong Slebor (1978), Komedi Lawak 88 (1986), dan masih banyak lagi.

Aminah Cendrakasih adalah putri dari pasangan pelawak Husni Nagib dan aktris Wolly Sutinah. Ia dan sang ibunda, Wolly, bahkan terbilang sangat dekat.

Sampai-sampai, keduanya pernah beradu akting bersama dalam film Gambang Semarang. Film bernuansa sedih dengan tema musikal tersebut dibintangi oleh Sukarno M. Noor.

Setelah bermain dalam film Habis Gelap Terbitlah Terang dan menikah dengan Idris Permana pada 1959, Aminah Cendrakasih sempat vakum dari dunia akting selama bertahun-tahun.

Ia eksis kembali pada tahun 1970 namun saat itu lebih banyak tampil di sandiwara televisi. Hingga setahun kemudian, kegiatannya di dunia film kembali digencarkan.

Selain berkiprah di layar lebar, Aminah Cendrakasih juga berakting untuk tayangan televisi. Setelah muncul dalam sinetron Rumah Masa Depan, ia diajak Rano Karno untuk tampil di Si Doel Anak Sekolahan.

Di sinilah Aminah Cendrakasih mulai dikenal oleh anak-anak generasi 1990-an berkat perannya sebagai Mak Nyak.

Selain berakting, Aminah Cendrakasih juga aktif berkegiatan sebagai anggota organisasi Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB). Di LKB, Aminah sempat menjadi ketua divisi kesenian.

Tak hanya organisasi, Aminah juga pernah menjabat sebagai komisaris untuk perusahaan PT. Jayanti Adhikara Sinema.

Dalam hal pengabdian di dunia film, Aminah pernah mendapatkan beberapa penghargaan. Pada 1992 ia mendapatPenghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan dari Dewan Film Nasional.

Lalu pada tahun 2012, ia mendapat penghargaan khusus Lifetime Achievement Festival Film Bandung (FFB) 2012. Di tahun berikutnya, ia kembali mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement dari Indonesia Movie Awards 2013.

Bahkan setelah tampil dalam film Si Doel The Movie 1 dan 2, Aminah mendapatkan penghargaan khusus dari Juri Karya di Film Indonesia dalam ajang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA) 2019.

Aminah Cendrakasih juga baru saja menerima penghargaan lanjut usia (lansia) berprestasi di bidang kebudayaan dari Kementerian Sosial pada 29 Mei lalu, tepat pada Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN).

Di usianya yang sudah 83 tahun, kini Aminah Cendrakasih hanya bisa terbaring lemah karena kondisi terserang penyakit glukoma. Namun begitu, ia masih mendapat perhatian dari rekan-rekan artis.

Selain Rano Karno yang mengajaknya tampil di Si Doel Anak Sekolahan, Raffi Ahmad sempat meluangkan waktunya untuk menjenguk Aminah.

Perjalanan kariernya ini tentu saja menjadi bukti bahwa Aminah Cendrakasih bukan sekadar aktris kawakan. Di masa depan, ia layak disebut sebagai seorang aktris legendaris.