Sukses

Tina Toon Sampaikan Uneg-uneg Soal Sekolah Online Permanen Hingga PPDB

Penyanyi cilik yang kini jadi anggota DPRD DKI Jakarta, Tina Toon, mengkritik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Liputan6.com, Jakarta Mantan penyanyi cilik yang kini menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, Tina Toon, bereaksi atas pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Seperti diberitakan, akhir pekan lalu, Nadiem Makarim menggagas wacana sekolah online dipermanenkan.

Tina Toon mengingatkan, kebijakan ini harus dipersiapkan dengan matang karena tak semua orang di negeri ini mampu membeli ponsel pintar dan kuota. Tina Toon juga menyebut belum semua warga Indonesia melek teknologi.

Tina Toon menyampaikan hal tersebut seraya mengunggah tangkapan layar kepala berita sebuah media nasional pada Minggu (5/7/2020), kemarin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ponsel Pintar dan Kuota

Menyertai unggahan tersebut, Tina Toon mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pria berjuluk Mas Menteri itu. “Terus smartphone dan gadget dan kuota internetnya semua dibayarin Mas Menteri? Kan enggak semua masyarakat orang kaya? Kan enggak semua masyarakat melek teknologi kayak di kota besar. Yang dipelosok-pelosok bagaimana?” cetus Tina Toon.

Pernyataan ini direspons beragam oleh warganet. Sebagian dari mereka bereaksi lewat fitur pesan langsung.

3 dari 5 halaman

Pasti Ada Pro Kontra

Beberapa di antaranya dipublikasikan Tina Toon. “Sebagai orang pelosok yang apa-apa serbasusah repot dengan sekolah online ini, gimana ya sinyal susah. Bapak saya enggak lagi kerja sedangkan (saya) membutuhkan kuota,” pesan seorang warganet.

Tina Toon menjelaskan, setiap kebijakan pasti ada pro-kontra. Namun, dalam memutuskan kebijakan harus dipikirkan plus minusnya untuk masyarakat seluas-luasnya bukan sebagian saja.

4 dari 5 halaman

Efek Covid-19

Ada memang efek dari Covid-19, contoh jadi sekolah di rumah saja. Tapi harus dievaluasi di lapangan. Banyak yang enggak punya gadget dan kuota akhirnya ya udah aja enggak sekolah,” Tina Toon mengingatkan.

Nah untuk jangka panjang belum siap karena faktor ekonomi dan faktor teknologi yang belum menyeluruh dan lain-lainnya,” cetus penyanyi kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1993. 

5 dari 5 halaman

Soroti PPDB

Tina Toon juga menyoroti perihal Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB yang memantik gelombang protes dari pihak orangtua murid. Pada hari yang sama, bintang film Cinta Dalam Kardus mengunggah keluhan warganet lain.

Ini salah satu dari banyak laporan dari wilayah soal PPDB. Yang berprestasi tidak mendapatkan perlakuan yang fair. Yang penghasilannya kurang tidak mendapatkan sekolah negeri, harus bayar sekolah swasta. Zona umur diprioritaskan,” bebernya. “Mulai hari ini ada seleksi dari Bina RW, dicoba ya untuk para muriddan orangtua, semangat. Kita kawal bersama,” ajak Tina Toon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.