Sukses

Wheesung Konsumsi Obat Bius hingga Pingsan, Agensi Minta Maaf

Wheesung kembali ditemukan tak sadarkan diri bersama obat bius dan jarum suntik.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat ditemukan tak sadarkan diri pada 31 Maret lalu di kamar mandi sebuah bangunan di Distrik Songpa, Seoul, Wheesung kembali mengalami kondisi serupa dua hari kemudian, tepatnya Kamis (2/4/2020) malam waktu Korea Selatan.

Dilansir dari Soompi, Jumat (3/4/2020), penyanyi top Korea Selatan itu juga dinyatakan positif menggunakan obat bius (belakangan diketahui propofol) seperti sebelumnya. Kali ini, Wheesung ditemukan di kamar mandi sebuah hotel di Distrik Gwangjin, Seoul.

Di kamar mandi hotel, Wheesung ditemukan bersama jarum suntik dan botol berisi obat bius tersebut. Ia langsung dibawa ke kantor polisi. Pada kasus kedua ini, Wheesung kembali hanya diinterogasi sebagai penguji. Pasalnya, propofol bukanlah obat terlarang di Korea Selatan. Polisi pun langsung memulangkannya, seperti disampaikan SBS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sempat Menarik Uang dari ATM

Setelah Wheesung ditemukan tak sadarkan diri untuk kedua kali, polisi memiliki bukti bahwa Wheesung menarik uang dari ATM pada 2 April. Namun mengenai bagaimana obat bius tersebut dibeli, hal itu masih dalam tahap penyelidikan.

Sampel obat yang digunakan Wheesung telah dikirim ke Layanan Forensik Nasional setempat untuk pemeriksaan lengkap. Sehingga polisi bisa mengetahui apakah ada kandungan narkoba di dalamnya atau tidak.

3 dari 5 halaman

Agensi Angkat Suara

Setelah kasus kedua, pihak agensi langsung angkat bicara untuk pertama kalinya terkait kondisi Wheesung ini. Disampaikan bahwa Wheesung langsung dirawat di rumah sakit setelah ia pulang dari proses pemeriksaan. Namun tak disebutkan kapan ia masuk rumah sakit.

"Pertama, kami meminta maaf secara tulus karena menimbulkan kekhawatiran dengan berita buruk selama kondisi yang kacau seperti ini," ujar Agensi mengawali pernyataan.

"Wheesung telah melalui masa-masa sulit karena kematian ayahnya yang tba-tiba. Serangkaian kematian orang-orang yang bekerja dengannya, dan insiden-insiden sulit yang menjeratnya tahun lalu," lanjut mereka.

4 dari 5 halaman

Meninggalkan Rumah

Agensi juga menjelaskan bahwa pada kasus pertama ditemukan, Wheesung baru saja meninggalkan rumah dan memutus kontak dengan keluarga. Setelah kembali ke rumah, Wheesung menunjukkan gejala depresi dan gangguan kepanikan, sehingga ia dirawat di rumah sakit.

Saat ini Wheesung sedang melakukan terapi dengan seorang psikiater. Ia juga secara sungguh-sungguh menjadi bagian dari investigasi polisi.

"Dia akan terus aktif mengambil bagian dalam penyelidikan, dan direncanakan bahwa setelah penyelidikan berakhir, dia juga akan melanjutkan perawatan yang diurus oleh keluarganya," terang pihak agensi.

"Wheesung sangat menyesal dan meminta maaf telah menunjukkan citra dirinya yang buruk, apapun alasannya. Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua orang karena telah menimbulkan kekhawatiran," pihak agensi memungkasi.

5 dari 5 halaman

Penangkapan Bandar Narkoba

Surat kabar Chosun Ilbo melaporkan pada 26 Maret lalu, bahwa yang mengungkap kabar ini pertama kali adalah sumber dari kepolisian.

"Kami baru menangkap seorang bandar narkoba yang saat diperiksa menyatakan bahwa Wheesung mengonsumsi propofol dalam jumlah besar, dan kamu juga menemukan bukti atas hal ini," tutur sumber tersebut.

Ini bukan penyelidikan pertama yang melibatkan Wheesung. Pada 2013, saat ia menjalani wajib militer, Wheesung juga dicurigai menggunakan propofol. Ia dituduh melakukannya di berbagai tempat, termasuk klinik kulit, dari 2011 hingga 2013.

Namun kala itu ia membantah, dan menyatakan obat ini ia gunakan untuk penyakit hernia di tulang belakang, juga untuk kerontokan rambut. Kasus ini akhirnya gugur pada 10 Juli 2013.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.