Sukses

Kasus Penyerangan Wiranto Dianggap Rekayasa, Addie MS Merinding

Di tengah penderitaan Wiranto, tersebar kabar peristiwa tersebut hanyalah rekayasa saja.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penusukan yang dilakukan dua orang, laki-laki dan perempuan terhadap Menko Polhukam Wiranto menjadi perhatian masyarakat. Peristiwa tersebut terjadi di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Di tengah penderitaan Wiranto, tersebar kabar peristiwa tersebut hanyalah rekayasa saja. Hal itu membuat banyak orang bereaksi, salah satunya musikus Addie MS.

Melalui akun Twitter, Addie MS menanggapi rumor tersebut. Ia tak percaya ada yang orang yang bisa menyebut penusukan Wiranto merupakan sebuah rekayasa.

"Di tengah keprihatinan atas penusukan yg dialami seorg Menteri, muncul komentar seseorg: "Settingan". "Caper". "Play victim"," cuitnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Merinding

Bulu kuduk Addie MS akan naik bila penusukan itu terjadi kepada orang terdekat penyebar rumor tersebut, bukan Wiranto.

"Aku membayangkan kl yg ditusuk itu ayah atau suami org itu. Bgmn perasaannya saat dikomentari spt itu? "Settingan". "Caper." "Play victim..."

Merinding," tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Cuitan Hanum Rais

Berita mengenai penusukan Wiranto semakin viral setelah adanya pernyataan dari putri Amin Rais, Hanum Rais di akun Twitternya, yang kini telah kehapus. Ia menganggap peristiwa yang dialami Wiranto sebuah play victim.

"Setingan agar dana deradikalisasi terus mengucur. Dia caper. Karena tidak bakal dipakai lagi. Play victim. Mudah dibaca sebagai plot. Di atas berbagai opini yang beredar terkait hits siang ini. Tidak banyak yang benar-benar serius menanggapi. Mungkin karena terlalu banyak hoax-framing yang selama ini terjadi," begitu Hanum Rais menulis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.