Sukses

Tanpa Video Klip, 5 Lagu Ini Sukses Menjadi Hit Besar

Banyak lagu yang dirilis tanpa video klip, justru sukses besar di pasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 1998, Krisdayanti merilis album Sayang. Lagu yang dijadikan hit di radio “Masih Ada Waktu” ciptaan Anang Hermansyah. Yang dibikinkan video klip, justru “Kutak Sanggup.” Anehnya, yang jadi hit besar malah “Menghitung Hari.”

Lagu ini mengubah status Krisdayanti dari penyanyi kelas B menjadi diva. Tiga tahun kemudian, Krisdayanti menggelar konser tunggal. Kasus serupa terjadi lagi pada 1999, saat Melly Goeslaw merilis album solo. Lagu yang diperkenalkan ke radio sebagai hit perdana, “Bumi Ini.”

Yang jadi hit dari album itu malah “Jika” yang dinyanyikan bersama Ari Lasso. Saking meledaknya, Aquarius Musikindo sampai bikin dua video klip yakni versi Melly Goeslaw belum bertemu Ari Lasso dan versi sudah bertemu.

Menebak selera pasar memang gampang-gampang susah. Showbiz Liputan6.com kali ini menampilkan laporan khusus 5 lagu Indonesia yang tidak dibikinkan video klip tapi malah jadi hit besar. Apa saja?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. “Sebatas Mimpi” (Rita Effendy, 1996)

Album Saling Setia yang sampulnya dihiasi pita emas ini berisi 8 lagu romantis. Yang dijadikan video klip, lagu “Saling Setia.” Itu saja. Padahal, ada “Sebatas Mimpi” karya Yovie Widianto yang menyentuh. Lagu ini kerap diputar di radio.

Suara merdu Rita sukses menggambarkan sakitnya mengakhiri cinta karena diduakan. Terasa makin pilu karena Rita bernyanyi hanya dengan iringan piano. Pada 2000, Hedi Yunus menjadikan “Sebatas Mimpi” lagu andalan dari album Asmara lengkap dengan video klip. Tetap saja versi Rita terdengar lebih menyakitkan.

3 dari 6 halaman

2. “Sobat” (Padi, 1998)

Sony Music merilis album komplikasi Indie Ten yang berisi 10 lagu dari 10 band berbeda. Sebagai lagu andalan “Tak Ingin” dari Wong. Ajaibnya, yang ramai diputar radio dan merajai tangga lagu justu “Sobat” milik Padi.

Lagu ini menampilkan tema pria yang mengaku mencintai pacar sahabatnya. Dinyanyikan dengan gentle oleh Fadly membuat “Sobat” lagu dari lelaki untuk lelaki. Belasan tahun berlalu, “Sobat” masuk dalam daftar 150 lagu Indonesia Terbaik sepanjang masa.

4 dari 6 halaman

3. “Aku Wanita” (Reza, 2000)

Album Keabadian yang dirilis Reza terjual 300 ribu keping lebih dan diganjar plakat platinum ganda. Lagu “Biar Menjadi Kenangan” dan “Keabadian” jadi hit besar. Kesalahan terbesar promosi album ini, menjadikan “Yang Kedua” single ketiga.

Lagu ini nyaris tak berdampak menaikkan pamor album kedua Reza. Padahal, ada lagu “Aku Wanita.” Lagu ini difavoritkan jutaan pendengar dan dinyanyikan ulang sejumlah penyanyi. Pada 2017, BCL menyanyikan kembali “Aku Wanita” dengan polesan musik dansa elektronik dari Dipha Barus. Versi BCL jadi hit besar.

5 dari 6 halaman

4. “Soulmate” (Kahitna, 2006)

Setelah tiga tahun vakum, Kahitna kembali dengan album Soulmate. Tiga lagu yang dibuatkan video klip, yakni “Aku Dirimu Dirinya,” “Cinta Sendiri,” dan “Katakan Saja” hit lawas si macan festival Harvey Malaiholo. “Soulmate” yang jadi radio hit tak dilirik.

Faktanya, lagu ini lebih sering dinyanyikan saat konser off-air maupun on-air. Lebih sering dari tiga lagu andalan tadi. Beberapa tahun kemudian, Musica Studios merilis sejumlah hit besar Kahitna dalam versi karoke. “Soulmate” kemudian dibuatkan video klip untuk kepentingan karoke.

6 dari 6 halaman

5. “Kecewa” (BCL, 2008)

Usai mendengarkan album Tentang Kamu, milik Bunga Citra Lestari (BCL), kami bingung kenapa bukan “Pernah Muda” atau “Kecewa” yang dijadikan single perdana? Malah “Tentang Kamu” yang susunan melodinya kurang ramah di kuping kami dijadikan ujung tombak.

“Kecewa” kemudian menjadi lagu wajib putar di radio tahun 2008 dan 2009. Lima tahun kemudian, BCL merilis album The Best Of yang berisi 12 hit. Uniknya, “Tentang Kamu” tidak ada di album itu. “Kecewa” dan “Pernah Muda”-lah yang masuk mewakili album kedua BCL.

(Wayan Diananto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini