Sukses

Beraksi di Film Gundala, Hannah Al Rashid Merasakan Manfaat Pencak Silat

Hannah Al Rashid menyiapkan mental untuk bertarung di depan kamera.

Liputan6.com, Jakarta Bulan depan, film Gundala tayang di jaringan bioskop. Karya sineas Joko Anwar ini dibintangi Abimana Aryasatya, Tara Basro, Ario Bayu, dan Hannah Al Rashid. Hannah Al Rashid membocorkan ada sejumlah adegan baku hantam yang akan dilakoninya di film Gundala. Adegan ini menampilkan rangkaian jurus pencak silat. 

Selama syuting Gundala, Hannah Al Rashid menyiapkan mental untuk bertarung di depan kamera. Ia mengaku mengenal silat sejak umur 16 tahun. Hannah Al Rashid mengenal pencak silat dari ayahnya saat tinggal di Inggris. 

"Orang Inggris tertarik pencak silat karena adat istiadat dan budaya, termasuk musik serta ragam senjata yang digunakan. Dulu kami berkumpul dan berlatih bersama. Kami menerima banyak manfaat. Pencak silat mengajarkan kami disiplin, persaudaraan, saling menghormati sesama atlet,” beber Hannah Al Rashid kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.

Hannah Al Rashid menambahkan, “Pencak silat sangat membantu kami yang hidup di daerah rawan pengaruh negatif.”

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memamerkan

Dalam film Gundala, Hannah Al Rashid dan pemain lain memamerkan indahnya pencak silat Panglipur yang berbasis di Garut, Jawa Barat. Sementara Hannah Al Rashid tumbuh bersama pencak silat Gerak Ilham Makassar, Sulawesi Selatan. Ayah Hannah, Aidinal Al Rasyid, orang Bugis. Bagi Hannah Al Rashid, perbedaan ini justru menunjukkan betapa kayanya aliran pencak silat Nusantara. 

"Tapi Panglipur lebih indah gerakannya, kalau Gerak Ilham seperti orang yang berbicara straight to the point,” Hannah Al Rashid menukas.

 

3 dari 3 halaman

Menarik

Meski silat Panglipur lebih indah, Hannah Al Rashid menyebut Gerak Ilham Makassar tidak kalah menarik. Kondisi geografi Sulawesi Selatan sangat luas dari pegunungan hingga pesisir. 

"Gerakan silat dari pegunungan dengan pesisir berbeda. Yang memengaruhi pencak silat di daerah Melayu, termasuk Indonesia, setahu saya Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Bugis-Makassar. Ketiganya memengaruhi gerak silat dari Malaysia hingga Indonesia Tengah. Beda aliran, tapi punya tujuan yang sama," pungkas Hannah Al Rashid.(Wayan Diananto)

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.