Sukses

Berkah Dengkuran Bikin Dicky Tatipikalawan Bermain dalam Film Rumah Merah Putih

Rumah Merah Putih yang disutradarai Ari Sihasale jadi debut film Dicky Tatipikalawan

Liputan6.com, Jakarta Ari Sihasale dan sang istri, Nia Zulkarnaen meluncurkan film terbaru mereka bertajuk Rumah Merah Putih. Film drama keluarga tentang masyarakat di perbatasan Nusa Tenggara Timur - Timor Leste ini menampilkan akting para bintang yang sudah dikenal seperti Pevita Pearce, dan juga anak-anak daerah setempat yang lolos audisi. 

Menariknya, ada satu karakter yang didapat last minute dan ternyata awalnya tidak ada dalam skenario Rumah Merah Putih karya Jeremias Nyangoen. Yaitu Oracio atau Om Cio yang dimainkan oleh Dicky Tatipikalawan.

Ada cerita menarik bagaimana karakter pria periang ini hadir dalam cerita film yang diproduseri Nia Zulkarnen lewat rumah produksi Alenia Pictures. Peran itu, disampaikan Ari Sihasale, didapat lantaran penulis skenario tak sengaja terkesan dengan dengkuran salah satu tim Alenia Pictures saat menjalankan survey lokasi film. 

"Waktu itu, Jeremias nggak sengaja dengar si Dicky ini ngorok. Hahaha. Katanya berirama gitu," ungkap Ari Sihasale sang sutradara saat Intimate Interview via FB Live di kantor redaksi Liputan6.com, Selasa (18/6/2019) siang tentang film Rumah Merah Putih.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Multitasking

Dicky Tatipikalawan adalah salah satu tim Alenia Pictures yang ikut sesi survey di Atambua, NTT. Rupanya, Jeremias Nyangoen sang penulis, mendapatkan inspirasi dari suara dengkurannya yang khas. Dicky juga dikenal jago beatbox. 

"Saya kaget ditawari main film ini. Rumah Merah Putih memang film pertama. Menyenangkan saya berperan sebagai Oracio, penduduk di salah satu kampung di Atambua. Ya semacam orang yang sibuk jadi panitia acara. Kalau sekarang kayak EO gitu," kata pria bertubuh subur ini sambil tergelak.

Nia Zulkarnaen memberikan pujian, Dicky memang multitasking, tidak hanya jago musik beatbox tapi juga mengerjakan apapun. "Termasuk kalau kita perlu cari tanah bisa hubungi dia, hahaha," celetuk Yama Carlos bergurau, saat hadir di sesi interview, Selasa kemarin.

3 dari 3 halaman

Tak Ada Antagonis

Ari Sihasale menegaskan film karyanya ini tidak menampilkan karakter antagonis atau protagonis. Sudut bercerita juga tidak politis tapi dari kacamata anak-anak.  "Ide kami menyampaikan apa yang dirasakan masyarakat di perbatasan. Merah Putih ada di dada mereka, dan merka cinta NKRI. Mereka hidup dengan segala tantangannya di alam seperti itu," papar Ale, yang dikenal sebagai model dan juga boyband di era tahun 1990-an. 

Seperti film-film sebelumnya Ale dan Nia selalu menampilkan tema keluarga, dan melibatkan anak-anak setempat di setting cerita. Dalam film Rumah Merah Putih ada sejumlah anak NTT yang diaudisi dan ikut bermain, bahkan jadi peran utama. Mereka di antaranya Amori De Purivicacao dan Petrick Rumlaklak. 

"Kami ingin memberikan kebahagiaan juga untuk masyarakat tempat kami syuting. Agar mereka juga merasa dilibatkan. Mereka bisa merasa film ini tentang mereka," kata Ari Sihasale yang menyiapkan trilogi film tentang perbatasan, yaitu yang perta,a di NTT (Rumah Merah Putih) dan menyusul Kalimantan serta Papua. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini