Sukses

Main Film di Indonesia, Dean Fujioka Teringat Tsunami Jepang

Dean Fujioka berperan sebagai pria misterius yang dipanggil Laut.

Liputan6.com, Jakarta - Aktor asal Jepang, Dean Fujioka, terlibat dalam film drama fantasi kolaborasi sineas Jepang dan Indonesia berjudul The Man From the Sea alias Laut.

Selain Dean Fujioka, film besutan sutradara Koji Fukada yang diproduksi Kaninga Pictures, Nikkatsu, dan Comme Des Cinemas itu, turut melibatkan aktor Jepang lainnya, Takeshi Taiga. Dua bintang Indonesia yang terlibat antara lain Adipati Dolken dan Sekar Sari.

Dean Fujioka berperan sebagai pria misterius yang dipanggil Laut. Ia terdampar di pesisir pantai sekitar Banda Aceh. Calon jurnalis bernama Ilma (Sekar Sari) dan Kris (Adipati Dolken) pun berusaha mengungkap siapa lelaki itu.

"Awalnya saya baca skripnya, saya tidak tahu Laut sosok seperti apa. Jadi saya sering berbincang dengan Koji Fukada untuk mendalami peran ini," ujar Dean Fujioka di Jakarta, Senin (17/12/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Merasakan Koneksi

"Saya berasal dari Fukushima yang juga merupakan daerah pantai dan pernah terkena tsunami. Maka dari itu saya merasakan koneksi yang unik dengan film ini," tutur dia.

Di sisi lain, Koji mengatakan bahwa ada kekuatan menarik darinya untuk berkolaborasi dan memilih Banda Aceh sebagai tempat syuting.

"Saya sama sekali tidak merasa kesulitan yang berarti saat syuting film ini bersama kru dari Indonesia. Suasana syuting sangat hangat membuat saya sangat menikmati syuting di Banda Aceh," tutur Koji.

3 dari 3 halaman

Kondisi Sosial

"Kebanyakan film-film saya bercerita tentang kondisi sosial yang ada. Waktu awal bekerja untuk karya ini, saya masih ingat bahwa ada cerita laki-laki yang kehilangan ingatan yang datang dari laut. Ide itu lalu dikembangkan dengan inspirasi dari novel Mark Twain tentang anak lelaki yang ajaib. Lalu, ide-ide itu saya coba gabungkan," sambung dia.

Laut rencananya dirilis di Indonesia pada 2019, setelah dirilis di Jepang pada Mei 2018 dan mendapat tanggapan yang baik. Film ini kembali ditayangkan di beberapa festival seperti di Busan International Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Jogja-Netpace Asian Festival dan menjadi film penutup dalam rangkaian pekan sinema Jepang pada Desember 2018.

(ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini