Sukses

Mermaid, Dongeng Putri Duyung Super Konyol ala Stephen Chow

Mermaid telah memecahkan rekor sebagai film dengan pendapatan kotor terbesar dalam sejarah sinema Mandarin.

Liputan6.com, Jakarta Dongeng tentang perempuan cantik berbadan setengah ikan, tersebar luas di berbagai belahan dunia . Mulai di Eropa, Rusia, hingga di Asia.

Yang paling populer barangkali adalah dongeng dari Eropa tentang seorang putri duyung cantik yang jatuh cinta dengan seorang manusia. Baik versi Hans Christian Andersen yang berakhir kelam, atau The Little Mermaid yang sudah dipermak Disney menjadi tontonan ramah anak dan memiliki epilog bahagia.

Sah-sah saja memang, bila seseorang menginterpretasi ulang dongeng ini sesuai dengan visinya. Tak terkecuali Stephen Chow, aktor Mandarin yang belakangan lebih banyak bekerja di belakang layar.

Stephen Chow saat mengarahkan film Mermaid

Ya, awal tahun ini ia memang baru merilis film berjudul Mermaid, yang sudah bisa ditebak dari judulnya, merupakan adaptasi dari dongeng populer ini. Stephen Chow tak muncul sebagai aktor yang ikut bermain dalam Mermaid. Namun ia tak kalah sibuk dengan perannya sebagai sutradara, produser, penulis naskah, bahkan komposer untuk soundtrack film ini.

Adalah Liu Xuan (Chao Deng), OKB alias Orang Kaya Baru yang gemar petantang-petenteng dengan hartanya. Mudah saja baginya untuk membeli wanita, terutama setelah ia berhasil menguasai sebuah tanah yang sangat potensial untuk dikembangkan untuk bisnis properti.

Hanya saja, untuk memuluskan rencananya ini, ia harus menanam sejumlah pemancar sonar di dasar laut untuk mengusir lumba-lumba di perairan tersebut, agar kerajaan propertinya bisa didirikan. Yang ia tak tahu, sonar tersebut telah merusak kehidupan manusia duyung di teluk tersebut.

Deng Chao dalam Film Mermaid

Makhluk berwujud manusia setengah ikan yang terbiasa hidup dalam kerahasiaan ini, lantas mengutus duyung cantik bernama Shan (Yun Lin) untuk menggoda si hidung belang Liu Xuan. Tujuannya, untuk membunuh Liu Xuan.

Namun setelah bertemu dan saling mengenal, keduanya jatuh cinta. Padahal Liu sudah menjanjikan dirinya untuk Ruolan (Yuqi Zhang), seorang Ratu Properti yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Dilihat dari sinopsis ini, sangat terlihat bahwa Mermaid penuh dengan ide yang sebenarnya tak orisinil. Mulai dari kisah percintaan antara wanita papa dan pria kaya, yang dikombinasikan dengan kisah cinta dua kubu musuh ala Romeo Juliet. Sejak awal pun penonton pasti tahu Liu Xuan yang mabuk harta ini akan merogoh kembali sisi baik dalam dirinya, pasca berkenalan dengan Shan yang lugu.

Lin Yun dalam Mermaid

Lantas apakah Mermaid kemudian menjadi sebuah film yang membosankan? Untungnya tidak. Lahir dari tangan Stephen Chow, seorang spesialis film komedi, Mermaid penuh dengan lelucon pengocok perut. Mulai dari adegan slapstick, humor yang terkesan jorok karena berkaitan dengan isi perut yang keluar, juga lelucon yang mengandalkan comedic timing yang kuat.

Mudah saja menelan humor konyol dalam Mermaid, karena tak ada lelucon yang membutuhkan kerja otak di sini. Kalaupun sudah muak dengan humor slapstick, masih ada guyonan lain yang bakal menggelitik penonton.

Meski berada di balik layar, jejak Stephen Chow sebagai seorang aktor, terendus lumayan kuat di penampilan sejumlah pemain Mermaid. Dalam film-filmnya, Stephen Chow kerap kali membesar-besarkan bahasa tubuhnya. Ini pula yang dilakukan para pemain Mermaid. Entah mimik wajah atau gerak-gerik, banyak yang dilakukan secara hiperbola.

Bahkan efek komputer yang terasa berlebihan dalam film ini, juga mendukung nuansa komikal dari Mermaid.

Cuplikan fil Mermaid

Biar kental dengan nuansa komedi, Mermaid juga memiliki muatan serius. Yang paling terlihat, adalah mengenai keserakahan manusia dalam mengeksploitasi alam. Stephen Chow bahkan mengambil jalan yang keras untuk menunjukkan hal ini, yakni adegan pembantaian lumayan brutal.  

Mermaid, adalah film yang memberikan kesuksesan besar bagi Stephen Chow. Bila Kung Fu Hustle memberikannya tempat di penghargaan bergengsi, termasuk nominasi BAFTA dan Golden Globe, Mermaid memberikannya keuntungan finansial yang luar biasa.

Saat ini, Mermaid meraup pendapatan kotor mencapai 3,3 miliar yuan atau sekitar Rp 6,7 triliun. Ini bahkan memecahkan rekor sebagai film dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa di Tiongkok, melampaui Furious 7, Avengers: Age of Ultron dan Jurassic World.

Dengan kesuksesan ini, rasanya mudah saja membayangkan mulusnya jalan Stephen Chow untuk mengeksekusi proyek film selanjutnya. (Rtn/fei)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini