Sukses

REVIEW Love You... Love You Not, Komedi Romansa Sedikit Nakal

Secara keseluruhan, Love You... Love You Not boleh jadi obat penghilang stres sementara.

Liputan6.com, Jakarta Rumah produksi Multivision Plus (MVP) sedang jor-joran. Selang waktu dua hari, sang produser Raam Punjabi memperkenalkan dua film bertajuk 3: Alif Lam Mim dan Love You... Love You Not. Judul terakhir merupakan hasil adaptasi film Thailand berjudul I Fine... Thank You, Love You.

Ini bisa jadi terobosan baru bagi MVP, mengingat mayoritas film Indonesia punya kebiasaan menyadur novel best seller. Namun, Raam Punjabi berani membeli hak paten film yang sukses 2014 itu untuk didaur ulang oleh sang sutradara, Sridhar Jetty.

Pemilihan tokoh Chelsea Islan dan Hamish Daud juga boleh dibilang tepat. Walau terpaut usia jauh, keduanya mampu menciptakan chemistry yang natural.

Cerita bermula ketika guru les Bahasa Inggris bernama Amira (Chelsea Islan) diiming-imingi sebuah tas cantik oleh mantan muridnya, Suchin (RR Melati Pinaring). Demi mendapatkan tas tersebut secara cuma-cuma, Amira berjanji akan melakukan apapun untuk Suchin.

Adegan film Love You... Love You Not. (foto dok. MVP Pictures)

Namun siapa sangka, hal itu bakal jadi mimpi buruk bagi Amira. Suchin yang berasal dari Jepang itu meminta Amira membantunya putus dari sang kekasih Marzuki alias Juki (Hamish Daud). Hasrat Suchin perlahan redup akibat keterbatasan bahasa yang dimiliki Juki. Ia meninggalkan Juki, dan mencari kesenangan baru di Amerika.

Amira pun coba menjelaskan hal tersebut kepada Juki. Namun, penjelasan Amira tak langsung diterimanya. Malah, Juki memintanya mengajarkan Bahasa Inggris supaya bisa menyusul Suchin ke Amerika.

Layaknya kisah komedi romantis, intensitas pertemuan Amira dan Juki menumbuhkan benih cinta. Namun, hati Amira sudah diluluhkan Taufan, murid kaya yang berpura-pura ikut les demi mendapatkan cinta Amira. Hanya saja, kendala baginya, Taufan merupakan anak dari keluarga kaya dan terpandang.

Konflik cinta segitiga Amira, Juki dan Taufan pun tersaji ringan. Akhir ceritanya sedikit-banyak mungkin mudah diprediksi. Beruntung karakter Kemal Pahlevi dan Fico Fachriza di sekitar Juki yang mampu menyajikan tontonan konyol dan nyeleneh hingga akhir film.

Adegan film Love You... Love You Not. (foto dok. MVP Pictures)

Secara visual, film yang ditulis oleh Mira Santika ini melakukan pengambilan angle gambar cukup baik. Hanya saja, perpaduan efek animasi dan green screen tampak masih mentah. Sehingga penonton merasa terganggu dengan latar film yang justru terlihat abal-abal.

Selain itu, penyaduran cerita yang ditulis Mira bisa dibilang rentan kontroversi. Pasalnya, ada beberapa adegan di film aslinya yang bertolak belakang dengan budaya Indonesia, namun tetap diselipkan sebagai bumbu penyedap.

Misalnya, ada adegan yang menjurus ke arah seks di luar menikah. Kemudian, penggambaran adegan blow job. Meski dibuat secara tersirat, namun adegan itu dianggap cukup vulgar untuk sebuah film kategori remaja 13 tahun ke atas. Belum lagi penyebutan kata "biji" yang berarti testis pria, serta adegan pamungkas Amira dan Juki berciuman di sebuah kolam renang.

Namun, secara keseluruhan, Love You... Love You Not boleh jadi obat penghilang stres sementara. Karena mampu menggabungkan drama, komedi, romansa dan unsur seks nakal secara bersamaan. Jadi, tak ada salahnya menyimak akhir cinta segitiga Amira, Juki dan Taufan pada 13 Agustus ini. (Ras/Ade)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.