Sukses

Maybank Bagikan Dividen Rp 10,29 per Saham, Cek Jadwalnya

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) membagikan dividen 2023 sebesar 45 persen dari laba bersih perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menebar dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 784,53 miliar dari laba bersih 1,74 triliun. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 1 April 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/4/2024), Perseroan membagikan dividen 45 persen dari laba bersih 2023. Adapun pembagian dividen setara Rp 10,29365 per saham.

Selain itu, sisa sebesar 55 persen atau Rp 958,87 miliar akan ditetapkan sebagai laba ditahan Perseroan.

Pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai tahun buku 2023 adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Bank Maybank Indonesia pada 19 April 2024. Sedangkan dividen tunai akan dibayarkan pada 30 April 2024.

Berikut jadwal pembayaran dividen tunai:

Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen

-Pasar regular dan negosiasi pada 17 April 2024

-Pasar tunai pada 19 April 2024

Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen):

-Pasar regular dan negosiasi pada 18 April 2024

-Pasar tunai pada 22 April 2024

Tanggal daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen tunai pada 19 April 2024

Tanggal pembayaran dividen tunai pada 30 April 2024

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 2 April 2024, saham BNII naik 2,36 persen ke posisi Rp 260 per saham. Saham BNII berada di level tertinggi Rp 262 dan terendah Rp 254 per saham. Kapitalisasi pasar saham BNII senilai Rp 19,59 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja 2023

Sebelumnya diberitakan, Maybank Indonesia membukukan laba sebelum pajak (PBT) naik 15,4 persen menjadi Rp 2,35 triliun pada 2023 dari periode 2022 Rp 2,04 triliun.

Laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) tumbuh 18,5 persen menjadi Rp 1,74 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 1,47 triliun. Demikian mengutip dari laman Maybank Indonesia, Kamis 7 Maret 2024.

Net interest income (NII) naik 3,7% didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi serta pendapatan terhadap komposisi aset yang membaik. Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat 7 bps menjadi 5 % meskipun biaya simpanan meningkat, seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun.

Pendapatan fee-based naik 15,6% menjadi Rp2,03 triliun dari periode 2022 sebesar Rp1,76 triliun sehubungan dengan pendapatan fee transaksi Global Markets (GM) yang tumbuh 33,6% menjadi Rp181 miliar dari Rp136 miliar.

Bank juga mencatat pendapatan fee selain global markets yang naik 14,1% menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,62 triliun, ditopang oleh pendapatan fee atas asset recovery yang meningkat lebih dari lima kali lipat, fee bisnis kartu kredit yang meningkat 22,8% dan fee terkait pembiayaan otomotif roda dua yang tumbuh 5,2%.

 

3 dari 4 halaman

Total Kredit

Total kredit yang disalurkan mencapai Rp116,00 triliun, tumbuh 7,6% dari Rp107,82 triliun pada 2022. Hal ini seiring dengan iklim bisnis yang stabil dan daya beli masyarakat yang menguat pada 2023.

Kualitas aset Maybank Indonesia dinilai membaik berkat upaya pengawasan dan pemantauan serta pengendalian kredit yang terus dilakukan oleh Bank, diiringi iklim bisnis yang lebih baik. Pendapatan Operasional setelah Pencadangan naik 14,2% sehubungan dengan menurunnya pencadangan (CKPN) sebesar 11,9%. Saldo NPL kredit turun 9,8%.

Bank mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,9% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2023 dari 3,5% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022.

Per Desember 2023, rasio Loan to Deposit (LDR) berada pada level 96,3% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada pada level yang sehat sebesar 210,2%, jauh diatas ketentuan regulator sebesar 100%.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat sebesar 27,7% pada Desember 2023 dengan total modal tercatat sebesar Rp29,84 triliun pada akhir Desember 2023.

 

4 dari 4 halaman

Induk Maybank

Sementara itu, induk usaha Perseroan, Maybank, bank keempat terbesar di Asia berdasarkan aset mencatat kenaikan laba bersih 17,5 persen menjadi 9,35 miliar Ringgit Malaysia (RM) pada 2023. Laba sebelum pajak tumbuh 5,6 persen menjadi 12,53 miliar Ringgit Malaysia dibandingkan 2022. Demikian dikutip dari keterangan resmi Perseroan, ditulis Kamis (7/3/2024).

Pencapaian tersebut ditopang pendapatan operasional yang lebih tinggi sehubungan dengan kondisi ekonomi di tingkat regional yang membaik serta provisi terkait net impairment yang turun signifikan.

Pendapatan operasional tumbuh 3,3% menjadi RM27,36 miliar didukung pendapatan non-bunga (noninterest income/NOII) yang naik 38,3% Y-o-Y sehubungan dengan meningkatnya pendapatan dari investasi dan perdagangan, nilai tukar valas, dan pendapatan fee yang lebih tinggi.

Sementara, pendapatan bunga turun 6,6% disebabkan marjin bunga bersih (NIM) tertekan sebesar 27 basis poin karena biaya dana yang lebih tinggi dan persaingan produk simpanan yang masih terus berlanjut walaupun intensitasnya menurun pada paruh kedua 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.