Sukses

Grup Chandra Asri Kantongi Pinjaman Rp 4 Triliun dari Bank Mandiri

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mendapatkan pinjaman Rp 4 triliun bertenor 7 tahun dari Bank Mandiri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mendapatkan fasilitas pinjaman bullet term loan senilai Rp 4 triliun dari Bank Mandiri. Pinjaman bertenor 7 tahun itu untuk meningkatkan usaha yang berada di bawah naungan entitas investasi infrastruktur Perseroan, PT Chandra Daya Investasi (CDI).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 1 April 2024, ditulis Rabu (3/4/2024), perjanjian pinjaman dilakukan pada 1 April 2024 dan ditandatangani oleh Chief Financial Officer (CFO) grup Chandra Asri Andre Khor dan Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Helmy Afrisa Nugroho.

Adapun dana dari fasilitas ini akan dialokasikan untuk mendukung operasional dan keberlangsungan bisnis secara menyeluruh di CDI dan memperkuat modal kerja perusahaan.

Presiden Direktur dan CEO grup Chandra Asri Erwin Ciputra menuturkan, sesuai dengan visi grup Chandra Asri untuk menyediakan solusi infrastruktur bagi perkembangan sektor strategis di Indonesia, pihaknya sangat senang dapat dipercaya untuk mendapatkan fasilitas bulet term loan dari Bank Mandiri.

"Pembiayaan ini juga mencerminkan keyakinan Bank Mandiri mewujudkan pertumbuhan eksponensial melalui optimalisasi aset infrastruktur dan ekspansi di masa depan yang berfokus pada pembangkit dan distribusi energi, pengolahan air, serta pengelolaan tangki & dermaga,” kata dia.

Sementara itu, Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Helmy Afrisa Nugroho menuturkan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Salah satunya melalui penerapan penekanan terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ ESG) dalam kegiatan bisnisnya, termasuk dalam proses penyaluran kredit.

“Penandatangan Perjanjian Fasilitas Term Loan ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri kepada CDI dan Chandra Asri Group untuk memperkuat aspek pendanaan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis CDI kedepannya,” tegas Helmy. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Portofolio Chandra Asri

Chandra Asri Group melalui CDI, sebuah anak perusahaan patungan dengan EGCO sebagai pemegang 30% saham, berkomitmen untuk menciptakan keuntungan jangka panjang yang stabil dan berkelanjutan melalui pertumbuhan bisnis infrastruktur yang kuat.

Portofolio inti CDI mencakup aset-aset utama yang mendukung pertumbuhan industri, seperti perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, dan pembangkit listrik siklus gabungan dan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW melalui kemitraan strategis dengan Posco International, perusahaan perdagangan terkemuka di Korea Selatan.

CDI juga menyediakan jasa penyewaan tangki dan pengelolaan dermaga terintegrasi di kawasan industri terkemuka di Pulau Jawa.

3 dari 4 halaman

Tawarkan Obligasi

Sebelumnya diberitakan, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berhasil menyelesaikan penerbitan obligasi Rupiah pertama pada 2024. Hingga saat ini, Chandra Asri Group telah berhasil mengeksekusi empat tahap pada Program Obligasi Berkelanjutan IV.

"Kami senang telah berhasil menyelesaikan tahap lanjutan dari program obligasi Rupiah kami dengan dukungan kuat dari investor setia dan para penjamin emisi efek. Hal ini menjadi manifestasi kuat dari kepercayaan tinggi investor domestik terhadap kinerja dan kekuatan keuangan Perseroan," kata Chief Financial Officer Chandra Asri Group, Andre Khor dalam keterbukaan informasi Bursa, Rabu (13/3/2024).

Pada tahap I tahun 2022, ditutup dengan nilai Rp 2 triliun, diikuti oleh tahap II pada 2023 sebesar Rp 1,25 triliun. Lalu tahap III pada 2023 sebesar Rp 1 triliun, dan penerbitan tahap IV terbaru pada tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Tahap IV tahun 2024 tercatat kembali oversubscription.

Dalam tahap ini Perseroan menawarkan kupon berdenominasi Rupiah hingga 7,95% untuk seri A yang berjangka 3 tahun dengan total Rp 542,38 miliar. Lalu 8,25% untuk seri B selama 5 tahun senilai Rp 416,80 miliar. Serta 8,75% untuk seri C selama 7 tahun senilai Rp 540,82 miliar.

"Kami juga senang bahwa program obligasi ini menawarkan pilihan yang kredibel bagi investor yang ingin meningkatkan imbal hasil mereka, diimbangi dengan fokus holistik dalam mempertahankan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola yang tinggi," imbuh Andre.

Program Penawaran Umum Berkelanjutan IV Obligasi Perseroan disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan target pendanaan sebesar Rp 8 triliun selama 2022 hingga 2024.

 

4 dari 4 halaman

Chandra Asri Kantongi Fasilitas Kredit USD 600 Juta

Sebelumnya diberitakan, Grup Chandra Asri mendapatkan fasilitas pinjaman berjangka multi-currency setara USD 600 juta atau sekitar Rp 9,31 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.530) dengan jangka waktu tujuh tahun dan opsi perpanjangan tiga tahun.

Seiring hal itu, grup Chandra Asri telah menunjuk OCBC sebagai advisory bank serta mandated lead arranger dan bookrunner (MLAB). Perseroan akan memakai fasilitas pinjaman untuk keperluan korporasi secara umum untuk meningkatkan kebutuhan modal kerja, mengingat pertumbuhan dan ekspansi yang terus berlanjut dari grup Chandra Asri.

Setelah melalui proses evaluasi yang komprehensif, OCBC hadir sebagai mitra pembiayaan pilihan grup Chandra Asri untuk memandu dan memimpin Perusahaan melalui kompleksitas pemenuhan kebutuhan pembiayaan melalui fasilitas terstruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Selain itu, pembiayaan multi-currency lintas wilayah menunjukkan komitmen Perusahaan untuk memperluas posisi kompetitifnya ke level regional dan global, yang akan lebih memperkuat ketahanan keuangan dan kinerjanya.

Head of Global Wholesale Banking of OCBC, Tan Teck Long menuturkan, pihaknya senang bekerja sama dengan Chandra Asri untuk meluncurkan fasilitas unggulan dengan beragam fitur ini untuk memenuhi kebutuhan grup Chandra Sri.

“Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian kolektif OCBC untuk mendorong inovasi, membuka peluang baru dan memberikan nilai tambah yang jauh lebih besar lagi kepada pelanggan kami,” kata Tan Teck Long.

Sementara itu, Chief Financial Officer grup Chandra Asri Andre Khor menuturkan, pihaknya mengapresiasi penunjukan OCBC yang menegaskan kembali kekuatan keuangannya dan memposisikan Perseroan untuk keberhasilan yang berkelanjutan dalam lingkungan pasar yang terus berkembang.

"Hal ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap strategi, tata kelola, dan kemampuan perusahaan untuk memberikan hasil melalui siklus ini,” kata Andre.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.