Sukses

IHSG Melejit, Begini Respons BEI Terkait Hasil Hitung Cepat Pemilu 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,57 persen ke posisi 7.322,81 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 15 Februari 2024 usai pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat sambut hasil hitung cepat (quick count) pemilihan Presiden (pilpres) 2024. IHSG naik 2 persen ke posisi 7.365,682, sesaat setelah perdagangan Kamis, 15 Februari 2024 dibuka. Pada sesi I, IHSG ditutup naik 1,57 persen ke posisi 7.322,812.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan Bursa tercatat sebanyak 996.059 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 13,49 miliar senilai Rp 8,73 triliun. Sebanyak 345 saham naik, 195 saham turun dan 210 saham stagnan. Hasil hitung cepat untuk sementara pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran unggul telak di atas 50 persen, jauh meninggalkan paslon lain.

Capaian tersebut mengindikasikan pilpres hanya akan berlangsung satu putaran. Skenario ini tampaknya sudah diantisipasi oleh pelaku pasar. Secara umum, pilpres satu putaran dianggap bisa menekan ketidakpastian di pasar modal. Sebaliknya, pilpres dua putaran yang berlangsung lebih lama, dinilai akan menambah ketidakpastian di pasar. Menanggapi hal itu, Direktur BEI, Iman Rachman enggan berkomentar terlalu banyak.

"Apakah sesuai dengan harapan pasar atau tidak, hasil (hitung cepat) belum resmi. Tapi faktanya bicara begitu," kata Iman kepada wartawan, Kamis (15/2/2024).

Sebelumnya, Iman berharap pemilu kali ini berjalan damai. Sehingga pasar modal tetap tumbuh ke depan, apapun hasilnya. Secara garis besar, dia optimistis pasar modal akan tetap resilien pada pemilu tahun ini, berkaca pada kinerja IHSG yang solid pada momentum pemilu sebelumnya.

"Semoga pemilunya damai. Semuanya memilih dengan hati nurani. Pilih yang terbaik buat Indonesia. Mudah-mudahan pasar modal makin maju," kata Iman.

Sebagai gambaran, pada pemilu 1999, IHSG tumbuh 70,06 persen dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar 157,11 persen. Pada pemilu selanjutnya yakni 2004, IHSG naik 44,56 persen dan 47,70 persen pada kapitalisasi pasar.

Pada 20229, IHSG naik 86,98 persen dan kapitalisasi pasar tumbuh 87,59 persen. Pada 2014, IHSG naik 22,29 persen dengan kapitalisasi pasar tumbuh 23,92 persen. Terakhir, pada 2019 lalu IHSG naik tipis 1,70 persen dengan kenaikan kapitalisasi pasar 3,44 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG pada Kamis 15 Februari 2024

 Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada perdagangan Kamis (15/2/2024) usai hari pencoblosan pemilihan umum (pemilu) 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang melesat dan bursa saham Asia melejit.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis satu poin ke posisi 7.210,56. Pada perdagangan pukuk 09.18 WIB, IHSG meroket 1,63 persen ke posisi 7.327. Indeks LQ45 bertambah 2,16 persen ke posisi 1.009,96. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.365,68 dan terendah 7.304,30. Sebanyak 299 saham melesat dan 203 saham diam di tempat. 138 saham melemah. Total frekuensi perdagangan 306.172 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.545.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 1,73 persen dan sektor saham transportasi fluktuatif.

Sektor saham energi melejit 0,48 persen, sektor saham basic melonjak 2,43 persen, dan catat penguatan terbesar, sektor saham industri menguat 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal melambung 1,75 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,46 persen, sektor saham kesehatan naik 0,90 persen, sektor saham keuangan melesat 1,49 persen. Sektor saham properti bertambah 0,59 persen dan sektor saham infrastruktur naik 1,2 persen.

 

3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik pada 15 Februari 2024

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (15/2/2024) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu memicu kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lebih lama.

Dikutip dari CNBC, pada Kamis pekan ini, investor juga menilai data produk domestik bruto (PDB) dari Jepang dan Singapura serta angka perdagangan dari Korea Selatan.

PDB Jepang pada kuartal keempat turun 0,4 persen secara tahunan meleset jauh dari pertumbuhan 1,4 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Pada kuartal ke kuartal, indeks tersebut tergelincir 0,1 persen dibandingkan kenaikan 0,3 persen yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters.

PDB Singapura pada kuartal IV tumbuh 2,2 persen YoY lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,5 persen. Singapura juga merevisi tingkat pertumbuhan PDB kuartal III dari 2,8 persen menjadi 1 persen.

 

4 dari 4 halaman

Indeks Nikkei

Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,84 persen, sempat melampaui 38.000 meski harapan PDB meleset, sementara indeks Topix naik 0,55 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 melompat 0,9 persen, dan hentikan penurunan tiga hari berturut-turut.

Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,67 persen, sedangkan indeks Kosdaq menguat 0,6 persen.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 15.391 menunjukkan pembukaan lebih kuat dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya 15.879,38.

Di wall street, tiga indeks saham acuan menguat setelah aksi jual pada Rabu menyusul pembacaan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan karena pelaku pasar khawatir the Federal Reserve mungkin tidak menurunkan suku bunga secepat yang diharapkan.Indeks S&P 500 naik 0,96 persen, indeks Nasdaq bertambah 1,3 persen dan indeks Dow Jones melesat 0,4 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini