Sukses

Cermati Invest Gandeng Insights Investments Management Akses Investasi Berkelanjutan

Dalam kerja sama ini, Cermati Invest turut mendukung Insight IM yang mengedepankan prinsip investasi berkelanjutan dengan tagline "Transforming Investments into Social Impact."

Liputan6.com, Jakarta - PT Artha Investa Teknologi (Cermati Invest) sebagai penyedia layanan investasi bekerjasama dengan Manajer Investasi PT Insight Investments Management (Insight IM) untuk memberikan kemudahan akses berinvestasi dan memasarkan produk reksa dana.

Dalam kerja sama ini, Cermati Invest turut mendukung Insight IM yang mengedepankan prinsip investasi berkelanjutan dengan tagline "Transforming Investments into Social Impact."

Seluruh produk Reksa Dana Insight IM memiliki tema CSR yang beragam seperti sosial kemanusiaan & keagamaan, kesehatan, pemberdayaan wanita, pendidikan, pelestarian lingkungan, energi bersih terbarukan dan sebagainya.

Direktur Cermati Invest, Darwin Soesanto menyatakan, kerja sama dengan Insight IM ini dapat mendorong investor ritel untuk meraih manfaat yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga berdampak positif bagi sosial dan lingkungan.

Dengan tersedianya produk investasi yang tepat dan manajer investasi profesional, investor dapat ikut mengambil peran penting dalam menciptakan kehidupan berkelanjutan yang lebih baik, sehingga bisa dinikmati generasi selanjutnya.

Direktur Cermati Invest, Darwin Soesanto menyatakan, kerja sama dengan Insight IM ini dapat mendorong investor ritel untuk meraih manfaat yang tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga berdampak positif bagi sosial dan lingkungan.

"Dengan tersedianya produk investasi yang tepat dan manajer investasi profesional, investor dapat ikut mengambil peran penting dalam menciptakan kehidupan berkelanjutan yang lebih baik, sehingga bisa dinikmati generasi selanjutnya,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, ditulis Rabu (24/1/2024).

Ia menambahkan, Cermati Invest berkomitmen memberikan kemudahan kepada investor untuk mendapatkan produk investasi reksa dana yang memberikan dampak nyata melalui kerja sama dengan Insight IM, sebagai manajer investasi yang telah memiliki kapabilitas dalam mengimplementasikan investasi berkelanjutan.

“Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan pengalaman berinvestasi yang mendukung pengaruh baik bagi lingkungan dan sosial, dengan menyediakan kemudahan akses yang user friendly, terjangkau dan tanpa biaya transaksi untuk mendapatkan produk investasi,” kata Darwin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dorong Pencapaian SDGs

Direktur Insight IM, Ria M. Warganda menuturkan, setiap produk reksa dana yang dikelola oleh Insight IM tidak hanya memberikan potensi tingkat keuntungan yang optimal bagi investor, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat serta mendorong pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs) di Indonesia.

“Berangkat dari tagline Insight: Transforming Investments into Social Impact, Insight IM mengajak investor untuk berinvestasi sekaligus peduli dengan kegiatan sosial dan lingkungan,” ujar dia.

Darwin menuturkan, Insight IM telah mengelola beragam produk reksa dana dengan tema social impact yang berbeda-beda.”Diharapkan, dengan berinvestasi di Reksa Dana Insight IM di Cermati Invest, maka selain berinvestasi, investor sekaligus dapat berkontribusi kepada sosial dan lingkungan,” tutur Ria.

 

3 dari 4 halaman

Menelisik Prospek Reksa Dana pada 2024

Sebelumnya diberitakan, PT BNI Asset Management atau BNI AM mencermati investasi reksa dana pada 2024 masih prospektif, dengan tetap menyesuaikan profil risiko investor. 

Direktur Investasi BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih menuturkan, hal yang melatarbelakangi sentimen global dan domestik sepanjang 2024 lebih didorong oleh potensi rencana pelonggaran kebijakan moneter seperti penurunan suku bunga yang diekspektasikan lebih awal dari sebelumnya pada 2024 akibat tingkat inflasi yang lebih terjaga dan terukur. 

"Hal tersebut dapat berpotensi menurunkan tingkat imbal hasil obligasi ke depannya. Di sisi lain hal justru dapat memberikan dampak positif pada perusahaan untuk ekspansi, serta mengurangi beban biaya bunga ke depannya," kata Putut kepada Liputan6.com, Selasa (2/1/2023).

Ia melanjutkan, tahun politik 2024 ini menjadi perhatian investor asing untuk investasi, di mana investor asing lebih menyukai politik yang kondusif dan stabil.

Dia bilang, produk reksa dana yang dapat dicermati untuk para investor pada 2024 adalah reksa dana berbasis pendapatan tetap yang memiliki durasi menengah ke panjang untuk menangkap peluang penurunan imbal hasil obligasi akibat potensi penurunan suku bunga pada tahun ini. Misalnya, reksa dana BNI AM Pendapatan Tetap Quality Long Duration, serta BNI AM Pendapatan Tetap Syariah Ardhani berbasis sukuk. 

Adapun untuk reksa dana dengan tingkat volatilitas yang lebih rendah adalah BNI AM Short Duration Bond Index. Selain itu, adapun produk reksa dana pasar uang untuk investor pemula dan/atau cash management seperti BNI-AM Dana Likuid dan BNI-AM Lancar Syariah.

 

4 dari 4 halaman

Risiko yang Bayangi Reksa Dana

"Pada produk investasi berbasis saham, kami melihat terdapat potensi kenaikan nilai investasi dengan adanya tantangan tingkat risiko yang masih tinggi dari pasar global. Baik dari risiko geopolitik, kekhawatiran resesi dan perlambatan ekonomi global yang dapat mempengaruhi permintaan ekspor Indonesia, dan risiko tahun pemilu di 2024," imbuhnya. 

Alhasil, BNI AM lebih merekomendasikan pada portofolio investasi dengan underlying saham dengan kapitalisasi besar yang berfundamental baik, memiliki tingkat dividen yang relatif tinggi, dan tingkat profitabilitas yang tinggi diatas rata-rata industri, antara lain pada reksa dana BNI-AM SRI-KEHATI (ESG), BNI-AM IDX High Dividend 20, dan BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30).

Menurut ia, terdapat sejumlah risiko baik dari global maupun domestik yang mempengaruhi reksa dana. Pertama, risiko global, seperti risiko perubahan arah kebijakan moneter bank sentral dunia, terutama kebijakan the Fed, risiko perlambatan atau resesi ekonomi global, dan risiko geopolitik di beberapa wilayah di dunia.

Kedua, risiko domestik, yakni risiko politik 2024 yang dapat mengubah kebijakan pemerintah ke depan, risiko defisit transaksi berjalan akibat volatilitas atau perlambatan ekonomi global serta ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia apakah sesuai dengan ekspektasi atau target Bank Indonesia di level 4,75%-5,5% secara tahunan untuk 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.