Sukses

Pola Transaksi Tak Wajar, Bursa Pantau Saham Capital Financial Indonesia

Berdasarkan data RTI, saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) fluktuatif sejak awal Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA). Hal itu menyusul adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CASA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham CASA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/1/2024).

Melansir data RTI, saham PT Capital Financial Indonesia Tbk bergerak fluktuatif sejak awal Januari 2024. Saham CASA sempat terkoreksi pada perdagangan awal tahun ke posisi 468, sebelum melonjak signifikan setelahnya. Bahkan, saham CASA sempat menembus level tertinggi pada tahun ini di posisi 755 pada Kamis, 11 Januari 2024.

Hingga 15 Januari 2024, kembali turun ke posisi 695. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham CASA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. Catatan saja, informasi terakhir mengenai Perusahaan tercatat adalah informasi pada 8 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

BEI Pantau Saham Diamond Citra Propertindo

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA). Hal itu menyusul terjadinya penurunan harga yang tidak wajar pada saham DADA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DADA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/1/2024).

Melansir data RTI, saham DADA ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen pada perdagangan hari ini, Jumat 12 Januari 2024. Dalam sepekan, saham DADA terkoreksi 25 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham DADA amblas 88 persen.

Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Lebih lanjut, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

3 dari 4 halaman

BEI Pantau Saham Darmi Bersaudara

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU). Hal itu menyusul terjadinya adanya penurunan harga yang tidak wajar pada saham KAYU di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham KAYU tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/12/2023).

Melansir data RTI, saham KAYU mengalami koreksi secara berturut-turut sejak 19 Desember 2023. Saat itu, saham KAYU terkoreksi 3,2 persen ke posisi 605. Pada hari berikutnya, saham KAYU turun 3,31 persen ke posisi 585.   Penurunan berlanjut. Pada 21 Desember 2023 saham KAYU terkoreksi 24,79 ke posisi 440. Pada 22 Desember 2023, KAYU kembali merosot 25 persen ke posisi 330.

Pada perdagangan kemarin, Rabu 27 Desember 2023, saham KAYU terkoreksi 24,85 persen ke posisi 248. Dalam sepekan, harga saham KAYU turun 59,01 persen.

Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham KAYu masih naik 396,60 persen. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham KAYU, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

4 dari 4 halaman

BEI Pantau Saham Mitra Keluarga Karyasehat

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Hal itu menyusul terjadinya adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham MIKA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MIKA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/12/2023).

Melansir data RTI, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk ditutup naik 1,45 persen ke posisi 2.800 pada Jumat, 22 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saham saat itu tercatat sebanyak 996 kali.

Volume saham yang ditransaksikan yakni 47,33 juta lembar saham senilai Rp 130,4 miliar. Dalam sepekan, harga saham MIKA naik 1,45 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham MIKA naik 3,70 persen.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham MIKA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Catatan saja, informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 8 Agustus 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa yakni tentang Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini