Sukses

IHSG Tergelincir 1,49%, Investor Asing Beli Saham Rp 3,2 Triliun pada 8-12 Januari 2024

IHSG merosot 1,49 persen ke posisi 7.241,13 dari penutupan pekan lalu di posisi 7.350,61. Di tengah koreksi IHSG, investor asing justru beli saham signifikan pada 8-12 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada 8-12 Januari 2024 usai melonjak signifikan pada pekan lalu. Koreksi IHSG itu seiring sentimen global.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/1/2024), IHSG merosot 1,49 persen ke posisi 7.241,13 dari penutupan pekan lalu di posisi 7.350,61. Kapitalisasi pasar bursa terpangkas 3,63 persen dari Rp 11.780,02 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 11.352,54 triliun. Dalam sepekan, kapitalisasi pasar susut Rp 427,48 triliun.

Sementara itu, kenaikan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham yang meningkat 17,20 persen menjadi Rp 9,78 triliun dari Rp 8,34 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham 5,23 persen menjadi 1.214.622 kali transaksi dari 1.154.208 kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian saham meningkat 3,26 persen selama sepekan menjadi 16,81 miliar saham dari pekan lalu 16,28 miliar saham.

Selama sepekan, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 3,20 triliun.  Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah pada pekan ini.

Sektor saham basic merosot 5,76 persen dan pimpin koreksi. Kemudian sektor saham infrastruktur tergelincir 2,23 persen, sektor saham nonsiklikal turun 1,98 persen, sektor saham transportasi susut 1,73 persen, sektor saham teknologi tergelincir 1,02 persen dan sektor saham energi terpangkas 0,15 persen.

Sementara itu, sektor saham industri naik 1,11 persen, sektor saham siklikal bertambah 2,84 persen. Selain itu, sektor saham kesehatan menanjak 1,57 persen, sektor saham keuangan bertambah 2,2 persen dan sektor saham properti melesat 0,25 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 1,49 persen seiring sentimen global pada pekan ini yang terdapat rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang bergerak naik 3,4 persen YoY.  Inflasi China juga menjadi -0,3 persen YoY dari sebelumnya -0,5 persen YoY.

Pekan ini, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) membayangi pasar. “Kebijakan the Fed nampaknya masih cenderung hawkish dan investor cenderung menanti ada cut rate yang direncanakan pada Maret 2024,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Untuk prediksi IHSG awal pekan, Herditya menuturkan, IHSG berpeluang bergerak menguat dengan level support di 7.205 dan level resistance 7.250. Rilis neraca dagang Indonesia hingga data ekspor impor akan menjadi sentimen IHSG.

3 dari 4 halaman

Investor Asing Beli Saham Rp 2,8 Triliun, IHSG Meroket ke 7.350 pada 2-5 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada 2-5 Januari 2024. Analis menuturkan, kinerja positif IHSG didukung kembalinya dana investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melonjak 1,07 persen ke posisi 7.350,61 pada pekan ini dari pekan lalu di posisi 7.272,79.  Pada pekan ini, IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Januari 2024 di posisi 7.359,76.

Penguatan IHSG diikuti kenaikan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar naik 0,91 persen dari Rp 11.674 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 11.780 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham sebesar 29,83 persen menjadi 1.154.208 kali transaksi dari 888.989 kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian saham sepekan terpangkas 12,71% menjadi Rp8,34 triliun dari Rp9,56 triliun pada sepekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian saham turun sebesar 1,63% selama sepekan menjadi 16,28 miliar lembar saham dari 16,55 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,4 triliun pada Jumat, 5 Januari 2024. Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 2,87 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada pekan ini pergerakan IHSG cenderung menguat yang diperkirakan dipengaruhi oleh masuknya kembali dana asing ke pasar modal Indonesia.

Selain itu, Herditya menuturkan,emiten-emiten perbankan bigcaps juga bergerak menguat akibat adanya katalis dari pembagian dividen. Pergerakan saham bank itu antara lain BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI menjadi penggerak IHSG.

"Ditambah emiten-emiten batu bara seperti ITMG dan PTBA yang juga menguat cukup signifikan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

 

4 dari 4 halaman

Total Emisi Obligasi

BEI mencatat selama sepekan terdapat pencatatan satu obligasi, satu sukuk, dan satu saham BEI.Pada Kamis, 4 Januari 2024, Obligasi III Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2023 serta Sukuk Mudharabah II Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2023 yang diterbitkan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai dicatatkan di BEI dengan nilai masing-masing sebesar Rp 1,22 triliun  dan Rp 1 triliun.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan sukuk ini masing-masing adalah idA (Single A) dan idA(sy) (Single A Syariah). Sedangkan, PT Kredit Rating Indonesia (KRI) memberikan rating untuk keduanya masing-masing adalah irAA- (double A minus). PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 2 emisi dari 1 emiten senilai Rp2,23 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 542 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp459,28 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.726,74 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.

Pada Jumat, 5 Januari 2024, PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Utama BEI. ASLI menjadi perusahaan pertama yang tercatat di BEI pada 2024. ASLI bergerak pada sektor Infrastruktur dengan sub industri Konstruksi Bangunan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini